SELATPANJANG - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dikawasan tanah Gambut hampir mustahil dihindari terutama pada musim kemarau panjang, hal itu semakin diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang suka membuang puntung rokok sembarangan dan membuka lahan dengan cara membakar alias merun.

Hal ini terbukti dan dapat diketahui dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti bahwa 98 persen Karhutla disebabkan oleh ulah manusia. 

"Disinilah peran kita baik pemerintah maupun TNI atau Polri serta kejaksaan, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar diwaktu tertentu jangan melakukan pembakaran, termasuk juga memberikan tindakan tegas kepada pelaku pembakaran untuk memberikan efek jera sehingga tidak mengulanginya lagi," ujar Wabup Said Hasyim, saat membuka Rakor dan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla se-Kabupaten Meranti, bertempat di Ballroom Hotel Grand Meranti, Senin 23/12/2019).

Dijelaskannya, upaya mengatasi Karhutla yang paling efektif menurut Wabup Meranti H. Said Hasyim adalah dengan cara melakukan pencegahan karena mencegah sebelum terjadi kebakaran lebih baik daripada menanggulangi. 

"Kita dari dulu tinggal di alam yang sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Upaya yang paling efektif adalah dengan mencegah terjadinya kebakaran dengan begitu Karhutla di Meranti dapat diminimalisir," pungkasnya.***