SELATPANJANG, GORIAU.COM - Diprediksikan akan terjadi kemarau panjang Mei - Oktober 2014 mendatang membuat banyak pihak merasa was-was dan melakukan antisipasi. Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) telah menggelar pertemuan dengan pihak Polda Riau dalam mengantisipasi karhutla susulan saat kemarau tiba.


Dalam pertemuan yang dilangsungkan tanggal 22 April 2014 kemarin itu, maka disepakatilah bahwa LAMR akan menginstruksikan LAMR di semua kabupaten agar bersinergi dengan kepolisian hingga ke desa dalam mengantisipasi karhutla mendatang.
Seperti yang dilakukan LAMR Meranti, Sabtu (26/4/2014). LAMR Meranti mengunjungi Mapolres Meranti untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di Pekanbaru itu.
"Pertemuan tadi menindaklanjuti hasil pertemuan LAMR dengan Polda Riau di Pekanbaru," Ketua LAMR Meranti H Ridwan Hasan ketika dihubungi GoRiau.com.
Kata H Ridwan pula, mereka akan meneruskan keputusan atau maklumat hasil pertemuan itu hingga ke kecamatan dan desa. Diharapkan pula, dengan pertemuan dan sinergi banyak pihak ini, karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti bisa diminimalisirkan.
"Kita akan teruskan hasil pertemuan itu hingga ke desa tentang pencegahan pembakaran hutan. Dengan ini, kami (LAMR Meranti) diperintahkan oleh LAMR Riau untuk meneruskan surat edaran itu hingga ke desa. Kita harap dengan sinergi banyak pihak ini, pembakaran hutan bisa diminimalisir. Kalau pemerintah dengan jalurnya sendiri, kita juga dengan jalur adat tetap akan berusahan menyatukan tujuan yaitu mencegah karhutla yang terjadi hampir tiap tahun itu. Kalau kita semua bergerak, pasti bisa. Kita tidak mau ada lagi karhutla," jelas H Ridwan kepada GoRiau.com lagi.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, mengatakan sebagai antisipasi karhutla, Polres Meranti membentuk Tim Satgas Karhutla yang terdiri dari Satgas pre-emtif, Preventif sampai Satgas Represif sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya Karhutla.
Selain itu, kata Pandra juga akan memberdayakan polsek agar benar-benar berkoodinasi dengan unsur pimpinan kecamatan bersama Koramil sampai tingkat desa untuk berikan imbauan kepada Masyarakat dengan memberdayakan Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil agar bisa menyadarkan kebiasaan masyarakat agar tidak membakar lahan.
"Namun apabila ditemukan kejadian titik api atau hotspot (melalui kerja sama informasi BMKG Provinsi Riau, red) maka harus segera ke lokasi berdasarkan titik koordinatnya karena saat ini semua, Polres jajaran Polda Riau sudah dilengkapi dengan satelit GPS Hotspot," ucap Pandra yang juga mantan ajudan Kapolri Sutanto itu.
Selain itu bersama satgas penanggulangan Karhutla didukung unsur upika, masyarakat dan perusahaan segera melakukan upaya pemadaman semaksimal mungkin, bahkan apabila ditemukan pelaku tertangkap tangan segera akan diproses hukum.(zal)