TELUKKUANTAN - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mempunyai peranan sangat penting dalam menjamin kelangsungan pacu jalur di Kuantan Singingi (Kuansing). Hal ini diakui oleh seluruh masyarakat yang membuat peradaban di sepanjang Sungai Kuantan.

RAPP tidak hanya tampil di saat iven-iven besar, seperti Festival Pacu Jalur Nasional di Tepian Narosa Telukkuantan. Tapi, perusahaan yang bergerak di bidang kertas menyediakan bahan pokok pembuatan jalur.

Ya, greenbelt RAPP merupakan satu-satunya kawasan yang menyediakan kayu jalur selain kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh (HLBB) di Kuansing.

‎"Kita sangat bersyukur RAPP bisa merawat greenbelt-nya, sehingga bisa menyediakan kayu jalur. Tak ada tempat lagi bagi masyarakat Kuansing untuk mengambil kayu jalur selain di kawasan ini. Kalau untuk di HLBB, terlalu jauh dan medannya cukup sulit," ujar Kepala Dinas Kehutanan Kuansing, Pramudio Nandar melalui Sekretaris Dishut, Abriman kepada GoRiau.com, Rabu (10/8/2016) di Telukkuantan.

Ia menyatakan, saat ini populasi kayu jalur yang ada di greenbelt RAPP berkisar antara 500 sampai 1.000 batang. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertahan untuk lima tahun ke depan. "Untuk lima tahun ke depan, stok kayu jalur masih aman."

"Coba kita bayangkan, kalau saja RAPP bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, betapa sulitnya mendapatkan kayu jalur. Bahkan, bisa jadi pacu jalur hanya tinggal sejarah," tambah Abriman.

Karena semakin menipisnya persediaan kayu jalur, Pemkab Kuansing mengimbau agar masyarakat menjaga jalurnya dengan baik. Sebab, semakin sering menebang pohon untuk jalur tentu berpengaruh terhadap kelestarian hutan.

"Jika hutan sudah habis, tentu tamat pula riwayat budaya yang kita banggakan ini. Kita sebagai pemilik budaya harus bisa menjaga pacu jalur yang telah berumur 113 tahun," tegas Abriman.

Keberadaan RAPP Sangat Dirasakan Masyarakat Kuansing

Masyarakat Kuansing sangat merasakan manfaat dari PT RAPP. Sebab, perusahaan ini tidak hanya menyediakan kayu jalur, tapi juga membantu masyarakat dalam pembuatan jalur. Dimulai dari membawa kayu dari hutan ke perkampungan.

"Membawa kayu dengan panjang 20-30 meter bukanlah perkara mudah, harus menggunakan alat berat dan mobil besar. Nah, selama ini, kita selalu dibantu oleh RAPP saat 'maelo' jalur," ujar Sutrisno alias Ajak.

Dalam proses pembuatan, lanjut dia, RAPP juga memberikan bantuan ketika melayur jalur. Tidak hanya itu, bahkan RAPP ikut mensponsori beberapa jalur di Kuansing, seperti Siposan Rimbo RAPP dari Pauh Angit Pangean.

‎Jalur kebanggaan masyarakat Kuansing ini sudah menorehkan segudang prestasi sejak dibuat. Mulai dari pacu jalur ajang uji coba sampai ke ajang nasional tahun 2014 silam.

"Kami masyarakat Pangean sangat berterimakasih kepada PT RAPP, sebab telah mempercayakan membawa benderanya pada setiap iven pacu jalur," ujar Ajak yang juga pengurus Siposan Rimbo RAPP. Masyarakat Pauh Angit, lanjut dia, berharap kerjasama ini terus terjalin sepanjang masa.

‎Sementara itu, CDO RAPP Estate Cerenti menyatakan, setiap tahun RAPP selalu mensponsori empat sampai lima jalur untuk berpacu di iven nasional. Jalur-jalur yang terpilih umumnya diambil dari estate terdekat dan sudah dipantau sejak adanya pacu jalur tingkat rayon.

Untuk Kuansing sendiri, lanjut dia, terdapat empat estate yakni Cerenti, Baserah, Logas dan Teso. Disamping jalur lama dan sudah memiliki nama, RAPP juga membidik jalur baru seperti Sijontiak Lawuik Pulau Tanamo dari Cerenti.

"Saat ini, kita masih melakukan penjajakan terhadap jalur-jalur baru, seperti Sijontiak Lawuik dan Tuah Inayan Mandulang Untuang dari Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah," terang Ismed.

"Untuk tahun ini, mudah-mudahan disetujui oleh pimpinan dan total bantuan dari RAPP akan mengalami peningkatan," tegas Ismed yang belum bisa menyebutkan rinciannya, sebab belum disetujui pimpinan RAPP. ***