JAKARTA - Satu lagi pundi-pundi medali emas berhasil didapatkan oleh atlet difabel kebanggaan Indonesia di ajang Asian Para Games 2018. Dia adalah Suparni Yati, atlet tolak peluru asal Bengkalis Riau, yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia, Senin (8/10/2018).

Perolehan medali emas yang diberikan oleh Suparni Yati itu pun disampaikan oleh Menpora RI, Imam Nahrawi.

Dilansir dari laman Instagramnya, Imam Nahrawi membagikan poster kemenangan Suparni Yati di cabang olahraga tolak peluru F20.

"Yessssss, Emas ke-2 dari Tim Indonesia di #asianparagames2018 ini dipersembahkan oleh Mba Suparniyati "Nahwari" :) dari cabang olahraga atletik di Nomor Tolak Peluru .

Ayo Indonesia, Indonesia Juara ! -IN," tulis Imam Nahrawi.

Atlet yang lahir pada 18 Agustus 1993 di Riau itu memang tak perlu ditanya lagi soal prestasinya.

Suparni Yati bahkan pernah mencetak rekor baru pada level Asia yakni saat gelaran Asean Para Games tahun lalu.

Ia mampu mencatatkan jarak sejauh 11,03 meter dalam gelaran pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut.

Suparni Yati berhasil menggeser rekor Asia milik atlet Malaysia atas nama Nursuhana binti Ramlan tahun 2012 yang mencapai angka 10.71 meter.

Prestasi yang ditorehkan Suparni Yati tentu tidak datang secara instan.

Dilansir dari laman Kompas.com, Suparni Yati mengaku dirinya sudah berlatih sejak di bangku sekolah dasar.

"Saya sudah mencoba mengangkat bola besi peluru itu sejak duduk di bangku sekolah dasar," ujar Suparni.

Tidak sendiri, Suparni Yati pun mengungkap sosok yang membuat dirinya bisa meraih prestasi gemilang sampai saat ini.

Sosok itulah yang akhirnya membuat Suparni Yati percaya diri hingga meraih kesuksesan dan membuat bangga negeri.

Ia adalah sang ayah angkat yang bernama Jasman.

Suparni mengaku jika bapak angkatnya yang bernama Jasman, yang memiliki peran besar atas prestasinya ini.

Pasalnya, ia adalah sosok yang mengenalkan olahraga tolak peluru kepada Suparni Yati, sehingga selain sebagai bapak angkat, Jasman juga berperan sebagai pelatih.

"Bapak angkat, yang memang dekat dengan keluarga saya, yang mengajak saya untuk berlatih sampai akhirnya saya bisa ikut Pekan Olahraga Daerah di Bengkalis, Riau tahun 2009," tutur Suparni.

Sosok sang ayah angkat itulah yang membuat Suparni Yati semakin bersemangat.

Meski berada dalam kondisi sulit, Suparni Yati nyatanya tetap punya target tinggi guna kemajuan bangsa.

Selain dikenal inspiratif, Suparni Yati juga diketahui sebagai sosok yang gigih.

Ia dikenal sebagai anak dari penjual tempe yang tetap semangat berlatih di tengah kekurangannya.

"Suparni Yati merupakan anak dari seorang penjual tempe asal Riau ini merupakan salah satu atlet tolak peluru asal Indonesia,"

"Hebatnya, segala keterbatasan yang dimilikinya tidak membuat Suparni berkecil hati," tulis akun Facebook Dit.PPKLK.

Dilansir dari laman bolasport.com, Suparni Yati memberikan resep kesuksesan.

Resep yang ia miliki adalah rajin berlatih.

"Selain berlatih dengan giat, juga ada campur tangan pelatih dan dukungan orangtua," ucapnya.

Dilansir dari berbagai sumber, pengalaman Suparni Yati sebagai atlet semakin terasah usai mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XIV di Riau tahun 2012.

Prestasi gemilang itu kemudian membawanya ke Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016 di mana Suparni Yati berhasil menggondol dua emas dan satu perak.

"Dari sana saya kemudian dipanggil ke pemusatan latihan nasional untuk ASEAN Para Games 2017," ujar perempuan berusia 25 tahun itu.

Sebagai informasi, para atlet tolak peluru kategori F20 adalah mereka yang memiliki keterbatasan kecerdasan atau IQ.

Para atlet itu mempunyai IQ di bawah 75.

Meski demikian, semua kekurangan tidak menjadi pembatas bagi seorang Suparni Yati untuk berjuang meraih prestasi tertinggi. ***