JAKARTA -Indonesia akan menghadapi empat agenda multi event pada 2022. Kepastikan ini disampaikan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) setelah Dewan Olimpiade Asia (OCA) resmi menunda Asian Indoor & Martial Art Games (AIMAG) Bangkok-Chonburi, Thailand 2021.

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono mengatakan telah menerima surat dari Direktur Jenderal OCA Husain Al Musallam pada Rabu (20/10). Surat tersebut berisi penundaan AIMAG edisi ke-6 yang semula diagendakan 10-20 Maret serta penetapan jadwal terbaru.

“Ada permintaan Komite Olimpiade Thailand (TNOC) terkait penundaan AIMAG. Dengan pertimbangan kalender event 2023 imbas pandemi Covid-19, Dewan Eksekutif OCA telah melakukan voting dan memutuskan melakukan penjadwalan ulang AIMAG yang diselenggarakan di Bangkok-Chonburi ada 17-26 November 2023,” kata Ferry, Kamis (21/10).

Penundaan AIMAG memastikan Indonesia memiliki empat agenda multi event internasional, tahun depan, yaitu SEA Games Hanoi (Mei), Islamic Solidarity Games Konya (9-18 Agustus), Asian Games Hangzhou (10-25 September), dan Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember).

Adanya kepastian empat event tersebut, kata Ferry, membuat NOC Indonesia dapat lebih fokus melakukan pemetaan komposisi kontingen hingga bujeting anggaran. Terkait komposisi kontingen, Ferry mengatakan menunggu olah data serta proyeksi yang akan diberikan Komisi Sport Development NOC Indonesia.

“Terkait jumlah atlet serta jumlah cabang olahraga hingga nomor yang diikuti Indonesia sedang dipelajari Komisi Sport Development. Mereka bekerja dengan acuan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) yang telah menjadi payung hukum. Kami berharap multi event 2022 bisa menjadi ajang untuk mematangkan atlet sehingga target-target Indonesia di Olimpiade bisa tercapai,” terang Ferry. ***