PEKANBARU - Sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (1/2/2016), Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Riau Chairani akhirnya ke luar dari ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) lantai tiga Mapolresta Pekanbaru.

Chairani dimintai keterangannya sebagai saksi terkait kasus Yayasan Tunas Bangsa, di mana salah seorang anak panti bernama M Zikli berusia 18 bulan meninggal dunia secara tak wajar, tak lama setelah dititipkan di sana.

Chairani mengaku dimintai keterangan soal perizinan yayasan tersebut, dalam tupoksinya selaku Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Setidaknya ada 15 pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepadanya.

"Sekitar 15 pertanyaan ya, tentang perizinan dan tupoksi kami, soal Tunas Bangsa juga, detailnya tidak bisa saya jelaskan, kan proses penyidikannya berlangsung, biar Polresta aja," jawabnya usai diperiksa.

Baca Juga: Ditemui Kapolda Riau, Ini Permintaan Tersangka Lili, Pemilik Yayasan Tunas Bangsa

Meski cuma 15 pertanyaan, proses pemeriksaan tersebut berlangsung cukup lama, sekitar lima jam lebih, sejak pukul 15.00 WIB, Rabu sore tadi. "Kan ada istirahatnya juga, shalat, makan dan lain-lain," ungkap dia.

Chairani yang diwawancarai GoRiau.com (GoNews Group) melanjutkan, ke depan pihaknya bakal memperketat lagi soal pengawasan panti, untuk mengantisipasi kasus Yayasan Tunas Bangsa terulang kembali.

"Kalau dalam kejadian ini, ke depan kita coba pengawasan berkala agar lebih diperketat lagi, terutama terhadap panti," tutup dia. Setelah itu Chairani yang didampingi asistennya langsung masuk ke mobil. ***