TELUK MERANTI, GORIAU.COM-Ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kembali melanda di Provinsi Riau. Setelah beberapa bulan lalu kabut asap sempat menghilang, kini berbagai wilayah di beberapa kabupaten di Riau termasuk Pelalawan kembali dilanda kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).



Untuk mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan, PT Selaras Abadi Utama, PT Rimba Mutiara Permai (RMP) bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pelelawan serta unsur Upika Kecamatan Teluk Meranti sepakat membentuk serta melatih Masyarakat Peduli Api, Senin (23/6/2014).

Bertempat di Desa Petodaan, sebanyak lebih dari 30 warga masyarakat yang berasal dari desa Petodaan dan Pangkalan Terap bersama-sama mengikuti pembentukan dan pelatihan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kegiatan sosialisasi, pembentukan dan pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA) ini merupakan salah satu bagian dari sosialisasi dan simulasi pelatihan yang ditaja oleh PT SAU bersama mitra kerjanya guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan.

"Dengan sosialisasi, pembentukan dan pelatihan kita semua mengharapkan angka kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah seminimal mungkin. Karena tidak ada satupun dampak positif dari hutan dan lahan yang terbakar," Kata perwakilan manajemen PT RMP, Juniedi Darmatuah S di Petodaan.

Kepala Desa Petodaan, Habibi saat mendampingi warga desanya mengatakan, kegiatan dan pembentukan MPA dirasa sangat penting guna menghadapi kasus karhutla. Ia menceritakan saat kebakaran melanda hutan dan lahan di desanya, masyarakat secara swadaya berpatroli siang dan malam agar api dapat dipadamkan meski dengan peralatan seadanya.

"Kami sangat berharap, baik itu kepada pemerintah maupun kepada perusahaan agar tidak hanya membentuk dan melatih masyarakat. Tetapi kami minta juga untuk dibantu diberikan alat pemadam," Kata Habibi.

Dalam kesempatan yang sama, Tim Fire, Control, Health and Safety (FCHSE) Hendri Yasri mengatakan, dalam mencegah dan mengantisipasi terjadinya karhutla perusahaan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk berpartisipasi dengan memberikan sosialisasi tentang bahaya kebakaran tersebut kepada masyarakat.

"Kita mencoba untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak lagi membakar hutan dan lahan. Untuk itu dengan melibatkan masyarakat dalam mencegah dan memadamkan api minimal di daerahnya masing-masing dapat sedikitnya membantu pemerintah dan menjadikan Riau sebagai provinsi bebas asap," Terang Hendri.

Hendri juga menjelaskan, sebagian besar kejadian kebakaran hutan dan lahan merupakan ulah tangan manusia untuk menekan biaya yang murah saat melakukan pembukaan lahan. Pihaknya juga menegaskan hadirnya perusahaan ditengah masyarakat juga memberikan dampak yang positif terutama dalam mencegah terjadinya karhutla.

"Kami selalu menerapkan metode zero burning (tanpa bakar) dalam semua kegiatan operasional. Apabila ditemukan kasus kebakaran kami siap membantu masyarakat untuk bersama-sama memadamkan api," Kata Hendri.

Dalam pembentukan dan pelatihan, peserta juga diberikan perlengkapan berupa atribut MPA seperti baju, topi, sepatu dan mesin pompa beserta selangnya untuk menunjang kegiatan pemadaman.(rls)