TELUKKUANTAN - Petani Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tak kuasa menahan kesedihan. Sebab, padi yang baru saja ditanam membusuk akibat terendam banjir sejak awal November 2018.

Dinas Pertanian Kuansing mencatat ada 3.646,37 hektare lahan pertanian yang terendam banjir. Luasan tersebut tersebar di 11 kecamatan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuantan.

"Setelah kami cek ke lapangan, tidak seluruhnya mengalami puso. Padi yang gagal panen seluas 2.177,92 hektare," ujar Emmerson, Kepala Dinas Pertanian Kuansing saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com di ruang kerjanya, Kamis (15/11/2018) siang.

Dinas Pertanian, lanjut Emmerson, telah mendata seluruh sawah yang terendam banjir. Dari sekian banyak yang puso atau gagal panen, ternyata ada juga petani yang enggan untuk menanam kembali.

"Petani yang bersedia menanam ulang seluas 2.024 hektare. Padi yang gagal panen ini bervariasi ya, ada yang sudah besar dan ada yang baru ditanam," papar Emmerson.

Mengetahui banyak padi yang gagal panen, Dinas Pertanian langsung bergerak cepat. Data lahan yang mengalami puso sudah dikirim ke Provinsi Riau.

"Selain itu, kita juga telah meminta bantuan ke Cadangan Benih Nasional. Kita minta benih varietas PB42 atau cisokan," kata Emmerson.

Untuk menanam ulang lahan seluas 2.024 hektare, kata Emmerson, dibutuhkan benih sekitar 49,7 ton. Ia berharap, pemerintah pusat melalui Cadangan Benih Nasional menyalurkan bantuan benih untuk Kuansing.

"Sekarang sudah ada lampu kuning kehijau-hijauan, mudah-mudahan segera hijau," tutup Emmerson. ***