PEKANBARU - Panen perdana kurma di Masjid Al Falah Darul Muttaqin, Pekanbaru menjadi bukti bahwa tanah di Provinsi Riau berpotensi menjadi ladang kurma. Hal itu disampaikan Ustad Mustafa Umar langsung, ketika usai memetik tandan kurma yang tampak berbuah lebat.

Untuk itu, masyarakat khususnya petani Riau sudah seharusnya melirik jenis tanaman ini untuk meningkatkan perekonomiannya. Karena dituturkan pak ustad, satu pohon kurma dapat menghasilkan senilai dengan 100 pohon sawit.

"Alhamdulillah, dengan ketekunan dan usaha keras kita, serta ridho Allah, akhirnya kita panen perdana kurma ini. Semoga masyarakat terinspirasi menanam kurma, karena 1 pohon kurma itu senilai 100 pohon sawit, ini akan mendatangkan kemakmuran bagi negeri kita," ujarnya.

Berdasarkan penuturan beliau, ada empat batang kurma berjenis Barhi yang dipanen hari ini, dari delapan pohon yang ditanam beberapa tahun lalu. Ustad Mustafa mengungkapkan bahwa panen yang sangat berhasil ini, merupakan isyarat Tuhan bahwa tanah Riau dapat menjadi ladang Kurma.

"Ini adalah isyarat Allah, boleh jadi Riau ini bisa menjadi ladang kurma yang bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian negara kita. Maka apabila kita tanam, insya Allah akan mendatangkan kemakmuran bagi negeri dan kaum muslimin," ungkapnya.

Selanjutnya, berdasarkan penuturan Ustad Mustafa, jika dimungkinkan, bibit - bibit kurma ini akan ditanam kembali. Beliau juga berharap, masyarakat terinspirasi dan pemerintah akan memberikan dukungan, sehingga Riau dapat menjadi provinsi penghasil bahkan pengekspor kurma dari Indonesia.

"Insya Allah, akan kita rencanakan untuk menanam lagi, doakan saja. Kita berharap masyarakat nantinya beralih menanam kurma dan dukungan dari pemerintah, Riau ini bisa jadi penghasil kurma," tuturnya. ***