SIAK SRI INDRAPURA - Pelaksanaan debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Siak yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Siak berjalan lancar dan sukses di aula Hotel Grand Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Senin (30/11/2015).

Pantauan GoRiau.com, debat publik yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB diikuti ratusan masing-masing pasangan calon. Ruangan terlihat penuh sesak. Yel-yel dari masing-masing pendukung pasangan Syamsuar-Alfedri dan Suhartono-Syahrul saling bersahut-sahutan.

Kendati selama pelaksanaan debat yang dimoderatori Ir Tengku Edy Sabli MSi (mantan Ketua KPU Riau yang juga dosen UIR Pekanbaru) dan Prof Dr Syafrani MSi (Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru) sempat memanas dari masing-masing pendukung pasangan calon, namun hal itu tidak memicu munculnya konflik. Ratusan personil kepolisian tampak berjaga-jaga di dalam dan luar hotel selama debat publik berlangsung.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/kpu1jpg-3435.jpg

Syamsuar-Alfedri memaparkan visi misi

Ketua KPU Siak Agus Salim dalam sambutannya mengatakan, kegiatan debat publik merupakan bagian dari tahapan kampanye dialogis Pilkada Siak yang sudah berlangsung sejak 27 Agustus hingga 5 Desember 2015 nanti.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1ajpg-3425.jpg

Syamsuar menyalami tokoh masyarakat Siak Syarwan Hamid, usai acara debat piblik.

"Debat publik ini memberi kesempatan kepada pasangan nomor urut 1 Syamsuar-Alfedri dan pasangan nomor urut 2 Suhartono-Syahrul untuk menyampaikan program kerjanya yang tertuang dalam visi misi, sehingga masyarakat Siak dapat memahami apa yang akan dilakukan, jika salah satu dari mereka dipilih menjadi bupati dan wakil bupati Siak periode 2016-2021 mendatang," jelas Agus Salim.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/kpu2jpg-3434.jpg

Suhartono-Syahrul memaparkan visi misi

Selanjutnya, Edi Sabli menjelaskan tata cara debat publik yang dibagi menjadi empat sesi, pertama sesi perkenalan pasangan calon melalui video yang sudah disiapkan panitia. Kemudian, sesi penyampaian visi misi, lalu tanya jawab yang disampaikan moderator, kemudian sesi terakhir tanya jawab antara kedua pasangan calon terkait visi misi yang disampaikan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1bjpg-3424.jpg

Suasana selama debat publik berlangsung.

"Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, agar apa yang menjadi program masing-masing calon bisa dipahami masyarakat. Kita minta para pendukung menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung," kata Edi Sabli.

Usai melihat profil, sesi kedua dilanjutkan pemyampaian visi misi. Memasuki sesi ketiga, moderator Edi Sabli dan Syafrani memberikan 3 pertanyaan yang sama kepada masing-masing pasangan calon.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1cjpg-3423.jpg

Ketua KPU Siak memberikan kata sambutan pada acara debat publik.

Sebagai calon incumbent, Syamsuar-Alfedri begitu lancar dan tegas menjawab semua pertanyaan moderator terkait komitmen meningkatkan SDM dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Siak.

"Begitu banyak program pro rakyat yang sudah kita lakukan selama memimpin Siak. Mulai dari sekolah gratis, pelayanan kesehatan gratis, beasiswa bagi warga miskin hingga ke Mesir. Selain itu juga komitmen kita membantu para petani sawit untuk replanting kebun mereka, juga menambah lahan pesawahan baru dan program strategis lainnya untuk masyarakat," jelas Syamsuar.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1djpg-3422.jpg

Sekdakab Siak Said Hamzah saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan, teriak ratusan pendukung Syamsuar-Alfedri (SUARA) terus bergema, setiap kali Syamsuar selesai menjelaskan berbagai program pembangunan yang sudah dilaksanakan.

Sementara, Suhartono juga memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia menilai, apa yang dirasakan masyarakat Siak selama ini belum maksimal, padahal Siak merupakan daerah kaya yang memiliki APBD di atas Rp3 triliun.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1ejpg-3421.jpg

Pengamanan dari kepolisan selama debat publik berlangsung.

"Masih banyak kita temukan kesenjangan di masyarakat. Makanya saya ingin maju sebagai bupati Siak untuk memperbaiki semua itu, mari kita lakukan perubahan," kata Suhartono, langsung disambut perubahan berkah, perubahan berkah, teriak pendukung Suhartono-Syahrul.

Memasuki sesi keempat, suasana semakin memanas, karena pasangan calon saling tanya jawab. Suhartono menuding, sekolah unggulan yang dibangun Syamsuar selama ini melanggar Undang-undang. Begitu juga terkait kewenangan camat untuk mengurus KTP, sehingga warga tidak kesulitan lagi datang ke Siak mengurus KTP dan KK itu.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/1fjpg-3420.jpg

Moderator mulai membuka debat publik.

Namun, semua pertanyaan Suhartono dijawab dengan tegas oleh Syamsuar. Dia menjelaskan, semua yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. "Jika ada program yang salah, tentu BPK yang duluan menegur kita. Tapi, buktinya selama empat tahun berturut-turut, selama saya pimpin Siak, BPK selalu memberikan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemkab Siak yang dinilai berhasil dalam mengelola keuangan daerah," kata Syamsuar.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30112015/kpu3jpg-3433.jpg

Syamsuar-Alfedri dan Suhartono-Syahrul serta dua moderator Edi Sabli dan Syafrani mengangkat tangan usai debat publik.

Kendati sempat beradu argumentasi, usai debat publik Syamsuar dan Suhartono terlihat saling berangkulan, begitu juga Alfedri dan Syahrul. Suasana langsung cair dan disambut tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir. Suasana begitu akrab, hingga moderator menutup acara debat publik calon bupati dan wakil bupati Siak.

Tampak hadir, Sekdakab Siak HTS Hamzah, Ketua DPRD Siak, KPU Riau, unsur Forkopimda, Ketua Panwaslu Siak dan juga tokoh masyarakat Siak Syarwan Hamid (mantan Mendagri) serta ratusan pendukung masing-masing pasangan calon.***