PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Dinas Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Riau dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Rokan Hulu menggelar sosialisasi dinamika Kelompok Tani (Koptan) perkebunan dalam mengefektifkan Sustainable Managemen Sistem (SMS) atau program kontinu secara berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan, Kadishutbun Rokan Hulu Sugiyarno di Aula Lantai II kantornya, Selasa (21/10/2014). Ini merupakan isu strategis dalam konteks perkebunan yakni, rendahnya produksi dan produktivitas petani, kurangnya pemberdayaan masyarakat, lemahnya penguatan kelembangaan dan lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta tidak optimalnya penyuluhan kepada petani.

''Sehingga muncul dinamika di lapangan, dampaknya bekurang produksi, lemahnya kelembagaan, maka Koptan hanya bergerak jika ada bantuan pemerintah, setelah habis, masyarakatpun dalam koptan tersebut tidak bergerak lagi,” ujarnya.

Jadi, lanjut Sugiyarno dengan dilaksakanan sosialisasi dinamika Koptan hasil kerja sama pihak Disbun Provinsi Riau dan Dishutbun Rokan Hulu, tercipta sustinable managemen sistem, kelompok masyarakat kedepan akan mengacu menjadi masyarakat pemilik, lembaga pemikir, perencana, pelaksana dan binisman.

''Kita akan melakukan penataan koptan perkebunan, target kita di seluruh kecamatan di Rokan Hulu minimal 4 koptan binaan, supaya mereka bisa memanfaaat potensi alam di desa masing-masing,” ucapnya.

Diungkapkan Sugiyarno yang juga Ketua Ikatan Keluarga Jawa Rokan Hulu (IKJR) ini, hingga saat ini pihaknya sudah membina sebanyak 60 koptan tersebar di 16 kecamatan se Rokan Hulu, karena program itu sudah diterapkan sejak tahun 2002 lalu.

''Hari ini kita mensosialisasikan kepada 10 Koptan, namun yang hadir hanya 8 Koptan,” jelasnya.

Diutarakannya, masing-masing koptan tersebut anggotanya terdiri dari 20 sampai 25 Kepala Keluarga (KK), mereka mendapat pemahaman atau ilmu di bidang perkebunan baik komoditi karet dan kelapa sawit, mereka diharapkan bisa memanfaatkan potensi yang ada sesuai dengan postur alamnnya. (ram)