PEKANBARU - Hingga hari keempat sejak dibukanya Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), belum ada satu pun agenda kongres yang dilaksanakan. Untuk membuang rasa suntuk, sejumlah peserta kongres menggelar diskusi terbuka di pelataran Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu sore (25/11/2015).

"Mari berdiskusi untuk melawan fakta dengan fakta," ungkap salah satu peserta kongres asal Malang, Kasim Adam.

Aksi diskusi seadanya ini pun dimulai, bertopik pada pengingkaran pengetahuan. Pria berlogat Makassar ini pun mulai bertanya kepada peserta forum diskusi terbuka. Apakah Suryadharma Ali tidak memiliki pengetahuan ketika ia mengambil 'sesuatu'yang bukan miliknya? Apakah Akil Mochtar tidak memiliki pengetahuan hukum soal dilarangnya menerima suap? Sontak saja massa menjawab "Mungkin lupa".

"Nah itu tadi, mereka pasti tahu, tetapi terjadi pengingkaran pengetahuan dengan mengatakan lupa," paparnya.

Massa yang mendengar paparan Adam pun manggut-manggut seakan memahami pesan yang disampaikan Adam.

"Kenapa agenda kongres belum juga terlaksana? Kenapa banyak rekan kita yang terlantar? Apakah panitia lupa kalau disini sedang ada kongres?" imbuh Adam.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan massa masih berkumpul untuk menggelar diskusi dengan kajian-kajian filsafat islam dan sebagainya. ***