PEKANBARU, GORIAU.COM - Cukup menggelikan, di tengah antrean panjang BBM bersubsidi di banyak SPBU, tiba-tiba Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Riau, Said Mukri menyatakan bahwa stok BBM di Riau aman.

Sementara kelangkaan BBM sudah dirasakan masyarakat sejak beberapa hari terakhir pasca diberlakukannya kebijakan pemerintah untuk membatasi penyaluran BBM bersubsidi jenis solar.

"Untuk saat ini, stok BBM di Riau aman, tidak ada masalah," kata Said.

Kelangkaan BBM juga mengakibatkan kemacetan panjang di beberapa wilayah, seperti Dumai dan Pekanbaru. Dimana hampir di setiap SPBU terlihat antrean panjang.

Dampak lainnya juga mengancam pendistribusian barang dan bahan pokok. Bahkan juga mengancam distribusi pasokan gas LGP ke dan antar wilayah.

Seperti diketahui, PT Pertamina resmi mencabut kebijakan pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sekitar 5-15 persen. Kebijakan itu sudah mulai diberlakukan pada Selasa (26/8/2014) malam.

Pencabutan kebijakan merupakan instruksi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Chairul Tanjung. Kuota BBM subsidi dalam APBN 2014 ditetapkan sebesar 48 juta kilo liter (KL) dan Pertamina mendapatkan jatah sebanyak 47 juta KL.

Namun dalam APBN-P 2014, volume BBM PSO nasional dipotong menjadi 46 juta Kl dan kuota Pertamina menjadi 45,355 juta KL, yang terdiri dari 29 juta KL premium, solar 15,5 juta KL, serta minyak tanah 19 ribu KL.

Saat ini, kuota BBM premium yang disalurkan Pertamina rata-rata sebanyak 81,1 ribu KL per hari, dari kuota APBN-P 2014. Sementara realisasi harian BBM jenis solar tahun ini mencapai 31 juta KL.***