JAKARTA- Insiden kericuhan antar dua suporter sepakbola tanah air pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 PS TNI dan Persegres Kediri pada Minggu (22/05/2016) berawal dari ketidak puasan pembagian sektor.

Dimana suporter PS TNI seluruhnya di tempatkan disektor 6 (tribun belakang gawang sisi selatan), yang biasanya diisi suporter Ultras Gresik.

Sementara di Sektor 5, yang biasanya digunakan sebagai tempat tribun gerak Ultras Gresik malah kosongkan. Hal tersebut diungkapkan salah satu saksi mata yakni Ade Chandra, kepada GoNews Group, Minggu (22/05/2016) malam.

"Sebenarnya Ultras sudah mengajukan keberatan dari awal. Karena disanalah tempat mereka untuk mendukung dan bernyanyi. Pada saat itulah mereka (Tribun Gerak,red) akhirnya memilih boikot," ungkapnya.

Bukan hanya itu, para suporter juga membawa alat-alat musik seperti drum keluar Stadion. "Didepan sektor 6 itu ada beberapa spanduk Ultras yang terpasang, ternyata suporter PS TNI juga keberatan, merekapun melepas dengan paksa, dan sebagian spanduk sobek," ujarnya.

Pada saat itulah kata Chandra, Ultras Kediri merasa tidak terima, dan mulai bernyanyi menyindir aksi suporter PS TNI dengn teriakan yel-yel ndeso..ndeso.

"Nah ternyata suporter PS TNI ini juga tidak terima, dan mulai melakukan pelemparan botol-botol ke arah Ultras, tapi pada saat itu tidak kena, karena jaraknya jauh, sebab sektor 5 memang sudah steril," ungkapnya.

Menjelang laga dimulai, sebanranya tanda-tanda kericuhan sudah terlihat. Dimana beberapa suporter Ultras bermaksud memindahkan scaffholding dirijen yg ada didepan sektor 5 guna dipindah ke sektor 4.

"Kebetulan disana ada spanduk PS TNI, kawan-kawan Ultras hanya bermaksud memindahkan spanduknya, bukan melepasnya, tapi suporter PS TNI mengartikannya lain. Tanpa ada komando, mendadak hampir separuh suporter PS TNI turun ke lapangan, mengejar kawan-kawan Ultras yang sedang memindahkan scaffholding," cerita Ade.

Pada saat itulah kata Ade, para suporter Ultras lari tunggang langgang. Tak sampai disitu,mereka juga mulai merangsek ke depan sektor 4, dan aksi saling lempar bermacam benda pun di mulai."Entah darimana asalnya ada beberapa suporter PS TNI bahkan terlihat membawa tongkat panjang dan langsung melakukan pemukulan dengan membabi buta ke kawan-kawan Ultras. Saya melihat dengan kepala saya sendiri,ada seorang remaja yang jatuh lalualu dikeroyok beberapa suporter PS TNI," ujarnya lagi.

Bukan hanya sampai disitu saja, kata ade, para suporter Ultras juga ditendangi dengan sepatu. Hingga malam ini sudah tercatat sekitar 30 an korban dari pihak Ultras Gresik. "Iya mas, rata-rata korban adalah anak-anak dan perempuan,bahkan 15 orang mengalami luka bocor di kepala, sementara 2 korban alami patah tulang," ujarnya.

Sementara korban dari pihak suporter PS TNI yang terluka hanya 4 orang. "Saya harap media bisa lebih netral terhadap kasus ini. Soalnya saya membaca beberapa media yang memojokkan Ultras Gresik, ini berdasarkan fakta yang saya lihat dilapangan," pungkasnya. ***