BENGKALIS, GORIAU.COM - Pelayanan nomor khusus yang selama ini merupakan paket kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bengkalis dengan operator telepon seluler, Telkomsel, ternyata sangat mengecewakan. Selain jaringan yang tidak stabil, pengguna sering terganggu dengan koneksi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan suara dengan baik oleh penelpon maupun penerima.

Kondisi ini sudah terjadi beberapa bulan ini, karenanya, Pemkab Bengkalis diminta untuk memutus kerjasama sehingga dana yang dialokasi Rp200 juta setahun bisa dihemat dan dialihkan untuk penggunaan lainnya.

''Katanya kerjasama layanan nomor khusus di antara para pejabat, namun tidak maksimal. Pemkab sendirinya kabarnya tidak pernah terlambat membayar, tetapi Telkomsel yang tidak mampu memberikan pelayanan. Mau nelpon susah, apalagi internetan, lambatnya minta ampun,'' ujar Wawan Setiadi, salah seorang warga Bengkalis, Rabu (3/10/2012).

Logikanya, sambung Wawan, dengan dipilihnya Telkomsel sebagai operator oleh Pemkab Bengkalis untuk layanan nomor khusus, Telkomsel meningkatkan kapasitas pelayanan. Dan itu merupakan bagian komitmen tidak tertulis dari Telkomsel sebagai bentuk penghargaan kepada Bengkalis.

''Namun yang terjadi sekarang, nelpon jaringan sering sibuk. Kalau terhubung pun suara tidak jelas dan harus diulang kembali. Apalagi mau internetan, tak perlu lah saya katakan,” katanya.

Warga lainnya, Didik Purwanto, pengguna jaringan Telkomsel mengaku, mestinya akses jaringan Telkomsel di Bengkalis tidak mengalami gangguan, karena pemancarnya ada di beberapa ssudut kota Bengkalis.

''Telkomsel harusnya memberi pelayanan yang lebih baik, tidak seperti ini, kalau memang ada perbaikan jaringan 3G, ada baiknya diumumkan ke pelanggan, karena ini bagian dari perlindungan konsumen,'' katanya.

Kepala Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Setdakab Bengkalis, H Fachruddin R Nur saat dikonfirmasi mengatakan, kerja sama tersebut sampai saat ini memang masih terus berlanjut. Dalam kerjasama itu, Pemkab Bengkalis hanya dibebankan biaya berlangganan sebesar Rp100 ribu perbulan.

''Ada 200 nomor lebih kalau tidak salah saya jadi biaya yang kita keluarkan sekitar Rp200 juta per tahun,'' ujar Fachruddin.

Dalam kerjasama tersebut Pemkab hanya mendapatkan kemudahan dalam menggunakan nomor khusus yang disediakan oleh Telkomsel. Sementara untuk peningkatan pelayanan kepada konsumen tidak termasuk dalam perjanjian kerja sama.

''Namun, memang tidak ada salahnya kalau Telkomsel memperhatikan juga kualitas layanan mereka, karena setahu saya pengguna operator Telkomsel ini di Bengkalis cukup besar,'' ujarnya.(jfk)