PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kecolongan lagi terhadap data kependudukan. Setelah sebelumnya teroris menggunakan KTP, kini giliran imigran gelap dengan mudah punya identitas palsu tersebut.

Temuan sindikat pembuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk para imigran gelap oleh Satpol PP ini menurut Sekretaris Fraksi PPP-PKS-Nasdem DPRD Kota Pekanbaru Zulfan Hafiz ST harus disikapi secara serius.

"Ini adalah sesuatu yang serius yang harus diusut secara hukum karena pelanggaran berat terhadap perundang-undangan negara soal kependudukan yang berlaku, ini bukan masalah main-main," kata Zulfan kepada GoRiau.com, Kamis (30/04/2015).

Sebelum kasus pembuatan KTP palsu di Pekanbaru juga sempat hangat dibicarakan, setelah tertangkapnya teroris Bom Bali I Imam Samudra. Ternyata Imam menggunakan identitas kependudukan di Pekanbaru. Setelah itu juga terungkap KTP palsu milik teroris Nordin M Top.

"Berulang-ulangnya kejadian ini sebenarnya ada apa dengan Pekanbaru? Ini sesuatu yang aneh kenapa bisa?," ujar Zulfan mengurai pertanyaan.

Masalah ini, sebut politisi Partai Nasdem, harus diselesaikan secara tuntas. Bagaimana pun KTP adalah jati diri bagi daerah dan bangsa Indonesia. Dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah satuan kerja yang paling bertanggungjawab.

"Pemko harus serius kalau perlu membentuk tim fakta untuk menelusuri jaringan calo KTP itu, setelah itu beri sanksi tegas," pungkasnya.(rul)