TELUKKUANTAN, GORIAU.COM - Sudah lebih satu bulan kabut asap menyelimuti Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), namun belum ada tindakan nyata dari pemerintah terutama Dinas Kesehatan (Diskes) dalam mencegah munculnya penyakit yang akan ditimbulkan bencana ini.

"Perasaan kabut asap ini sudah sejak kemaren-kemaren, tapi belum ada tindakan dari Dinas Kesehatan untuk mencegah ISPA. Malahan, aparat kepolisian yang turun tangan. Kan aneh," ujar Anto, salah seorang warga Kuansing kepada GoRiau.com, Selasa (1/9/2015) siang usai mendapat masker dari polisi.

Anto menilai Diskes Kuansing kurang tanggap terhadap kesehatan masyarakat. Padahal, keberadaan kabut asap mengancam kehidupan umat manusia.

"Tetangga saya sudah ada yang mengalami sesak nafas gara-gara udara tercemar ini," celoteh Anto.

Senada dengan Anto, Nisa seorang mahasiswi Universitas Islam Kuantan Singingi (Uniks) juga menyayangkan lambannya Diskes dalam menanggapi kabut asap.

"Kita tak tahu juga apa kerjaan orang dinas tu, bisa jadi mereka tidak menghirup udara yang kita hirup. Harusnya Diskes mencontoh ke daerah lain," kata Nisa.

Menurutnya, Diskes seharusnya malu dengan belum adanya aksi mencegah ISPA selama kabut asap. Sebab, di daerah lain di Indonesia, pemerintahnya sangat tanggap.

"Kita lihat di televisi dan berita, hampir setiap pagi Diskes atau Puskesmas membagi-bagi masker. Sasaran utama mereka anak sekolah. Tapi, di Kuansing cuek saja dinasnya," tutur mahasiswi berjilbab ini.

Nisa mengapresiasi langkah Kepolisian Resort Kuansing dalam membagi-bagikan masker ke masyarakat.

"Salut kita dengan pihak kepolisian, disaat semua diam, mereka bergerak. Semua instansi harus mengikuti langkah ini," ujarnya sambil tersenyum manis.

Sementara itu, Kepala Diskes Kuansing Reza Tjahyadi yang dihubungi GoRiau.com, Senin (1/9/2015) sore, menyatakan belum turun langsung membagikan masker.

"Tapi, kita berpartisipasi dengan menyalurkan bantuan 200 masker ke Polres tadi," timpal Reza.(***)