PEKANBARU - Musibah longsor dan banjir yang terjadi di Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau telah menyebabkan 4 desa terisolasi yakni Desa Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Tanjung Permai dan Pangkalan Kapas. Peristiwa yang terjadi sejak 29 November 2015 dan hingga saat ini belum tertangani itu, telah menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak naik, bahkan sebagian warga, harus berjuang melawan penyakit yang diderita.

Informasi yang dihimpun GoRiau.com, Rabu (6/1/2016), hingga saat ini, lokasi longsor belum tertangani dengan baik, tak ada kendaraan roda empat yang bisa masuk ke desa-desa tersebut. Namun beberapa warga tetap berusaha masuk dengan kendaraan roda dua, meski kondisi jalan sangat berbahaya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06012016/bigau1jpg-3786.jpg

''Karena jalan putus, harga beras di sini Rp30.000 perkilogram. Masyarakat mulai kekurangan stok bahan pangan. Selain itu, warga yang sakit tidak bisa dibawa ke rumah sakit karena jalan putus. Ada dua warga yang sakit parah di Desa Lubuk Bigau, kondisinya sudah mengkhawatirkan,'' ujar warga Lubuk Bigau, Arika Harmon kepada GoRiau.com.

Dijelaskan, jalan yang putus merupakan jalan antara Desa Batu Sasak dan Lubuk Bigau. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses kendaraan roda empat ke beberapa desa di Kampar Kiri Hulu.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06012016/bigau3jpg-3785.jpg

'Sebagian besar warga di sini adalah petani karet, disaat longsor dan banjir seperti ini harga karet hanya Rp3.000 perkilogram, tak mungkin warga mampu membeli beras Rp30.000 perkilogram. Kalau bisa pemerintah cepat membantu membuka isolasi ini, biar warga bisa beli bahan pokok keluar dan bisa jual hasil pertanian,'' ujarnya. ***