TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Warga Desa Sencalang, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Kamis (19/2/2015) sekitar pukul 18.45 mendadak geger dan terkejut dengan kedatangan anggota Polres Indragiri Hulu (Inhu) menggunakan 2 mobil bus besar menuju kesalah satu rumah warga di sana.

Kegegeran itu menjadi ketakutan saat warga desa tersebut mendengar suara tembakan yang berulang-ulang kali menjelang Magrib itu.

Salah satu warga Desa Sencalang yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan kejadian tersebut kepada GoRiau.com, Jumat (20/2/2015) dimana dikatakan dia, kedatangan anggota Polres Inhu itu sangat mengagetkan mereka.

''Mereka datang menggunakan 2 mobil besar, beberapa mobil biasa dan menuju rumah Pak Haji Birek,'' ungkapnya.

Saat mendengar kedatangan anggota Polres Inhu itu, dikatakannya pemilik rumah yaitu H Birek lantas menutup rumahnya berbentuk ruko berlantai 4 itu.

''Ketika pintu sudah ditutup, ada anggota yang mencoba membuka paksa, setelah itu tangan anggota itu berdarah, sepertinya terkena parang Pak Haji,'' tambahnya.

Setelah ada insiden itu, dikatakan warga ini polisi lalu melakukan penembakan berkali-kali ke arah rumah H Birek tersebut.

''Tapi mereka (polisi red) tak berhasil nangkap Pak Haji, Pak Haji lari lewat pintu belakang, lebih kurang 2 jam Polisi-polisi itu di sini terus pergi,'' jelasnya.

Setelah kejadian tembakan itu dijelaskannya lagi masyarakat masih merasa trauma, terutama keluarga H Birek yang saat ini telah meningglkan rumah mereka karena ketakutan.

Sementara itu, kedatangan Polres Inhu ini dikatakannya dikarenakan Pak Haji Birek mengambil sawit di lahanMilik PT Panca Agro Lestari (PT PAL) yang terletak di Inhu, namun menurut dia sawit yang diambil itu berada di lahan Haji Birek.

''Kata polisi itu Pak Haji ambil di lahan PT, tapi sepengetahuan kami di sini itu lahan Pak Haji dan masih dalam sengketa denga perusahaan. Meskipun begitu, tak sepatutnya polisi datang seperti itu seperti ngepung teroris saja'' tukasnya.

Atas kejadian ini Ia meminta Pemerintah Kabupaten segera bertindak, karena menurutnya kejadian ini masih berada di wilayah Inhil, kenapa harus anggota Polres Inhu yang datang.

''Padahal desa kami ini masih jauh dari perbatasan dengan Inhu, atas kejadian ini kami tidak mengetahui sebenarnya kami ini warga Inhil atau Inhu, kalau di KTP, seluruh warga di sini penduduk Inhil,'' sebutnya.

Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Inhil mengaku tidak tau dengan adanya kasus ini, ''Kami mengetahui setelah adanya kejadian,'' kata Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo saat dihubungi melalui telpon selulernya.(ayu)