PEKANBARU - Bantuan Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp 3 milIar untuk penyelenggaraan Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) baru akan cair awal Desember nanti. Akibatnya, panitia pontang-panting cari uang untuk menutupi kebutuhan Kongres yang akan berlangsung mulai besok pagi.

Ketua Panitia Lokal Kongres ke-29 HMI, Ahmad Efendi Siregar kepada wartawan, Sabtu (21/ 11/2015), mengatakan pihaknya masih mencari-cari upaya apa yang akan dilakukan untuk menutupi kebutuhan yang makin mendesak ini. ''Kami coba minta bantu ke sana ke mari, baik ke pemerintah kabupaten/kota maupun alumni,'' ujarnya.

Menurut Ahmad, bantuan hibah dari Pemprov Riau belum bisa dicairkan karena APBD Perubahan 2015 baru selesai disahkan dewan. Kini masih dievaluasi oleh Kemendagri. ''Diperkirakan baru dapat dicairkan awal Desember,'' katanya.

Padahal, kebutuhan panitia makin mendesak. Panitia harus menutupi 50 persen dari biaya hotel dan penginapan Rp 800 juta. ''Seorang alumni melalui Pengurus Besar HMI membantu menalangi Rp 500 juta,'' tuturnya. Sedangkan untuk kebutuhan lain sampai hari ini belum ada.

Sebanyak 1.500 peserta kongres ditambah 500 peserta Korp HMI wati (Kohati) akan diinapkan di tujuh hotel dan penginapan yakni Rusunawa belakang PMI 376 orang, Hotel Drego 500 orang, Hotel Alpha 300 orang, Hotel Ratu Mayang Garden 280 orang, Hotel Green 150 orang, Wisma Laena 75 orang dan Hotel Tirta Kencana 132 orang.

Yang jadi masalah, kata Ahmad, soal makan. Mereka membutuhkan 4.000 kota per hari untuk makan siang dan malam. Selama 5 hari (22-26/11), dibutuhkan 20.000 kotak nasi. Sampai hari ini, Walikota Pekanbaru bisa membantu 5.000 kotak. Pemkab Kampar bersedia 4.000 kotak. Artinya, masih kurang 11.000 kotak.

Ini baru untuk peserta resmi sebanyak 2.000 orang. Panitia khawatir penggembira lebih banyak lagi. Diperkirakan 3.000 orang penggembira atau dalam istilah HMI disebut Romli alias Rombongan Liar. Mereka ini memang tidak ditanggung panitia, namun mereka dapat membikin onar jika mereka terlantar dan tidak makan. ***