DURI, GORIAU.COM - Beras miskin atau yang sering disebut dengan singkatan Raskin, telah menjadi primadona dikalangan masyarakat yang kurang mampu. Bahkan, masyarakat yang sudah memiliki ekonomi cukup pun sangat ingin mendapatkan beras jatah itu.

"Memang seharusnya raskin ini untuk masyarakat yang tidak mampu. Dimana mereka lebih layak mendapatkan, dari pada yang berpura-pura miskin," ungkap Camat Mandau, H Hasan Basri kepada GoRiau.com, Jumat (29/5/2015).

Ia mengatakan dalam waktu dekat ini, akan ada tim yang turun ke lapangan untuk mendata ulang masyarakat kurang mampu. Sehingga bantuan Pemerintah Daerah (Pemda), dalam hal ini Pemkab Bengkalis, tepat sasaran.

"Seharusnya masyarakat miskin berkurang dengan ada bantuan dari pemerintah, bukan sebaliknya semakin bertambah. Untuk itu segera dan perlu, dilakukan pendataan ulang," ujarnya.

Lain halnya dengan Lurah Gajah Sakti, Ilhami menceritakan kepada GoRiau.com. Ia telah mengajukan sejak 3 tahun terakhir ini masyarakat yang kurang mampu di kelurahan Gajah Sakti, kecamatan Mandau, kabupaten Bengkalis, Riau, ada 560 KK. Namun hanya 150 KK yang mendapatkan bantuan raskin.

"Jumlah 150 KK merupakan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2011. Sekrang ini pemerintah masih menggunakan data itu dan tidak ada pembaharuan data. Yang sudah meninggal aja bisa dapat raskin, karena datanya belum terhapus," kata Ilhami.

Data 560 KK kurang mampu, dikatakan Ilhami, menurut data yang sudah dikumpulkan oleh masih-masing Ketua RT. Harusnya data valid yang digunakan, bukan data tahun 2011.

"Raskin yang ada di kantor lurah, dijemput oleh masing-masing Ketua RT dan ada juga yang lengsung menjemput raskin untuk 3 bulan, yaitu April, Mei dan Juni. Nanti masing-masing Ketua RT yang membagikannya," pungkas Ilhami yang pernah di demo satu RT warga, karena pembagian raskin masih menggunakan data BPS tahun 2011.(ric)