BENGKALIS, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Bengkalis perlu memikirkan pelayanan di RSUD yang terintegrasi untuk semua jenis kartu sehat. Dengan demikian pasien tidak lagi dibingungkan dengan berbagai persoalan birokrasi yang sampai saat ini masih dikeluhkan. Saat ini, kondisinya terlalu banyak kartu sehat sehingga birokrasi di RSUD jadi berbelit-belit.

''Ada berbagai macam program pelayanan kesehatan seperti Askes, Askeskin, Jampersal, dan Jamkesmasda. Semua jenis pelayanan ini sangat memungkinkan untuk diintegrasikan dalam sebuah kartu sehat. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi pusing memikirkan birokrasi yang berbelit-belit,'' ujar Sekretaris Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Bengkalis, Defitri Akbar, Jumat (10/5/2013).

Wacana seperti itu perlu dipikirkan dan sesegera mungkin diimplementasikan. Perlu diingat, bahwa rumah sakit adalah lembaga pelayanan, bukan tempat birokrasi, apalagi sampai berbelit-belit dan menyusahkan warga. Pemerintah jangan hanya berpikir bahwa pelayanan birokrasi di rumah sakit sudah berjalan dengan baik, padahal masyarakat masih banyak yang mengeluhkan rentetan birokrasi saat akan berobat ke rumah sakit. Seperti harus membawa fotocopy KTP, KK dan lainnya.

''Apalagi Mendagri sudah mengeluarkan himbauan agar KTP tidak difotocopy karena akan merusak chip yang ada di KTP tersebut. Kalau masing-masing kita memiliki kartu sehat dan kartu itu sudah terkoneksi dengan program kesehatan yang ada, pasti akan lebih mempermudah,'' ujarnya.

Pria yang akrab disapa Dedek ini menambahkan, layanan prima seperti itu tidak hanya dilakukan di rumah sakit, tapi juga ditempat-tempat layanan masyarakat lainnya.

''Yang tidak kalah penting terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang sejumlah program layanan yang diberikan kepada masyarakat. Baik itu tentang program kesehatan, beasiswa, bantuan pendidikan dan lainnya. Sehingga masyarakat mengetahui dan program yang dijalankan jadi tepat sasaran,'' katanya lagi. (jfk)