PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepolisian Daerah Provinsi Riau menyebar anggota intel untuk mengantisipasi ancaman teror yang "membayangi" personel institusi itu menyusul banyaknya kasus polisi ditembak orang tak dikenal dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami tidak akan gentar menjalankan kewajiban melindungi masyarakat meski di tengah banyaknya peristiwa teror terkait penembakan anggota. Sudah menjadi kewajiban bagi Polri untuk menjaga dan melindungi masyarakat. Apapun yang terjadi," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hermansyah di Pekanbaru, Selasa (17/9/2013).

Data Polri menyebutkan, dalam beberapa bulan terakhir, sebanyak lima anggota Polri menjadi korban tembak orang tak dikenal dimana empat di antaranya tewas.

Dengan banyaknya peristiwa teror di lembaga Polri tersebut, demikian Hermansyah, sebaiknya memang seluruh jajaran lebih berwaspada.

"Namun bukan berarti harus mengendurkan semangat dalam melayani dan melindungi masyarakat," katanya.

Kepolisian Daerah Provinsi Riau juga tengah mewaspadai sejumlah usaha bengkel bubut yang beralih fungsi sebagai perakit senjata api, kemudian memasarkan produk itu secara ilegal.

"Hal itu sangat mungkin terjadi dan dilakukan oleh kalangan bengkel. Maka, kami mengantisipasinya," kata Hermansyah.

Menurut dia, dengan canggihnya peralatan di perbengkelan saat ini, tidak menutup kemungkinan pelaku mampu menciptakan atau membuat senjata api rakitan.

Ia mengimbau masyarakat senantiasa bekerja sama dengan Polri untuk memberikan informasi terkait dengan indikasi adanya bengkel yang juga membuat senjata api rakitan. (ant)