SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan mengkaji ulang drainase yang ada di Kota Selatpanjang. Pasalnya, drainase yang ada saat ini tidak mampu mengaliri air dengan maksimal sehingga sering menyebabkan kebanjiran.


Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Meranti, H Ardhahni, kepada wartawan, Senin (17/11/2014). Kata Ardhahni, mereka akan meninjau ulang penyebab banyaknya air di beberapa titik Kota Selatpanjang jika turun hujan.
"Drainasenya ada yang tersumbat. Selain itu saya lihat banyak banyak atasnya (drainase, red) yang tertutup, itu sangat berpengaruh. Orang tidak bisa membersihkan drainase," kata Ardhahni.
Untuk itu, guna mencegah terjadinya hal yang sama, rencananya Pemkab melalui Dinas PU Meranti akan merevitalisasi drainase pada tahun 2015 mendatang. Sedangkan untuk tahun 2014 ini, dalam pengerjaan Detil Enginering Design (DED) Kota Selatpanjang.
"Kemudian baru akan kita adakan revitalisasi drainase agar bisa mengaliri air lebih optimal," ungkap Ardhahni.
Dapat disampaikan pula, akibat hujan yang melanda beberapa hari belakangan, tidak sedikit ruas jalan di Kota Selatpanjang tegenang air. Seperti di Jalan Imam Bonjol, Jalan Siak, Jalan Diponegoro dan beberapa jalan lainnya.
Air yang turun dari langit itu tidak mampu dialiri dengan maksimal ke laut (Selat Air Hitam, red), padahal jarak titik-titik banjir dengan laut hanya hitungan ratusan meter.
Bahkan, di Jalan Tebingtinggi ada genangan air sepanjang lebih kurang 50 meter, padahal jarak lokasi genangan air ini kurang dari 50 meter ke bibir pantai.(zal)