PEKANBARU - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau masih menyelidiki kasus tertembak mati seorang sekuriti alat berat di areal HPHTI PT Arara Abadi di Koto Garo, Kecamatan Tapung Hili. bernama Lamhot Julianto. Tiga orang sudah diamankan untuk dimintai keterangan, di mana salah seorang diantaranya adalah oknum TNI.

Ketiga orang itu diamankan Senin malam tadi pukul 20.00 WIB. Identitasnya adalah BS alian Ben (40), warga Sukajadi, Pekanbaru. Dia mengaku sebagai supir saat peristiwa nahas tersebut terjadi. S alias Tekno (43), warga Payung Sekaki, Pekanbaru. Ia mengaku sebagai tukang senter. Terakhir diduga merupakan oknum TNI berinisial W (45), diduga yang melakukan penembakan.

"Masih kita dalami. Dugaan sementara adalah kelalaian (insidentil). Soalnya pengakuan mereka saat itu sedang berburu di sana. Jarak radius 300 meter melihat sesosok target dan langsung melepas tembakan. Ternyata itu adalah korban," ungkap Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Selasa (24/5/2016) sore menjawab GoRiau.com.

Tengah malam saat kejadian itu mereka juga disebut Guntur tidak hanya bertiga saja, melainkan satu tim dengan perkiraan berjumlah tujuh orang. "Jadi mereka memang sedang berburu. Begitu dugaan awalnya. Maka dari itu kita sudah koordinasi dengan pihak lain (POM TNI, red)," ujar Kabid Humas.

Diberitakan sebelumnya, seorang sekuriti alat berat bernama Lamhot Julianto ditembak oleh orang misterius saat bekerja menjaga alat berat di areal HPHTI PT Arara Abadi di Koto Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kamis (19/5/2016) tengah malam lalu.

Tembakan tersebut, tepat mengenai bagian perut korban hingga membuat nyawa Lamhot tak berhasil diselamatkan. Empat hari usai peristiwa, polisi pun akhirnya menangkap para pelaku. ***