BENGKALIS, GORIAU.COM - Sebagian masyarakat di Kecamatan Bantan masih kesulitan mendapatkan air bersih. Hujan yang turun beberapa hari lalu belum bisa dimanfaatkan warga karena sangat kotor dan tak layak konsumsi.

Yang punya kemampuan secara ekonomi membeli air isi ulang untuk kebutuhan memasak dan minum. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci, ada yang terpaksa menumpang ke kampung tetangga.

Seperti dialami, Syamsudin (34) warga desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan. Menurutnya, hujan yang tidak begitu lebat sekitar seminggu lalu hanya untuk membersihkan atap rumahnya. Airnya belum bisa ditampung untuk dikonsumsi, karena masih bercampur dengan abu yang melekat di atap rumah.

''Sebulan terakhir kami terpaksa beli air isi ulang untuk kebutuhan minum dan memasak. Sedangkan untuk keperluan mencuci, kami harus menumpang di rumah mak di kampung sebelah (Kembung Luar)," ujar Syamsudin, Minggu (23/3/2014).

Sebetulnya tidak hanya di Pambang, di beberapa desa lain di Kecamatan Bantan juga masih kesulitan mendapatkan air bersih. Parit-parit dan sumur di kampung masih dipenuhi air asin, kecuali warga yang memiliki sumur bor.Sampai sejauh ini dirinya belum mendengar ada bantuan air bersih dari pemerintah Kecamatan atau Kabupaten. Memang beberapa waktu lalu ada bantuan air, tapi sepertinya bantuan partai politik, bukan pemerintah.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Kampung, Marhalim Zaini, turut menyayangkan lambannya solusi yang diberikan pemerintah. Baik desa, kecamatan dan kabupaten. Masyarakat masih berkutat dengan upaya masing-masing menangani persoalan ini.

''Sudah beberapa bulan masyarakat di Pambang kesulitan mendapatkan air bersih. Selama ini mereka terpaksa membeli air seharga Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu. Sejauh ini belum terlihat upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan ini,'' ujar Marhalim.(jfk)