PEKANBARU, GORIAU.COM - Sempat beberapa melakukan aksi demo dan protes kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, akhirnya ratusan pendamping desa diberi angin segar. Direncanakan sebelum lebaran, honor mereka yang belum dibayarkan sejak Januari 2014, akan dicairkan.

Dimana lebih dari 280 pendamping desa yang menjalankan program Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) yang ditaja Pemprov Riau tersebar di 12 kabupaten/kota.

Beberapa tahun berjalan, memasuki pemerintahan Gubernur Riau (Gubri), H Annas Maamun, para pendamping desa tersebut rencana akan dihapuskan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Provinsi Riau 2014 ini.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Pedesaan (BPM-Bangdes) Riau, H Daswanto, menyampaikan bahwa Gubernur Riau H Annas Maamun sudah setuju untuk membayarkan honor para pendamping desa itu.

"Administrasinya tengah disiapkan. Harapan kita selesai secepatnya dan bisa ditandatangani Pak Gubernur," harap Daswanto.

Daswanto juga menegaskan, Gubri Annas Maamun memang sudah tidak akan melanjutkan lagi dana hibah untuk program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP). Pasalnya, program ini dinilai sudah menyimpang dari aturan yang berlaku.

Seperti diketahui, ratusan fasilitator Pendamping Desa UED-SP di seluruh kabupaten/kota ini, beberapa waktu lalu melakukan aksi demo ke Kantor Gubernur Riau.

Mereka mendesak agar honor mereka selama empat bulan dibayarkan. Kemudian juga mendesak agar program pendamping PPD UED-SP tetap dilanjutkan.***