SELATPANJANG, GORIAU.COM - Hilangnya tiga warga Meranti yang terdiri dari dua warga Desa Topang, Izhar alias Jang Topang (44) dan Deni (24), serta seorang warga Kuala Merbau Iskandar (22) berlayar dari Desa Topang menuju Batu Pahat Johor, Selasa (25/12/2014) lalu mulai terjawab. Satu diantaranya ditemukan sudah menjadi mayat dan mengapung di perairan Gayung Kiri Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.


Demikian diinformasikan Kapolres Kepulauan Meranti, Riau, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, Jumat (9/1/2014).
Kata lelaki yang akrab dipanggil Pandra itu, mayat tersebut ditemukan salah seorang nelayan, di perairan Desa Gayung Kiri, Jumat (9/1/2014) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Setelah dilakukan pengecekan oleh anggota kami, ternyata mayat itu adalah salah seorang dari 3 awak kapal KM Liza Jaya yang hilang pekan lalu," kata Pandra.
Dari saku celana mayat tersebut, kata Pandra lagi, ditemukan BB berupa 1 buah dompet warna hitam. Dari dompet inilah diketahui bahwa mayat yang sudah tidak berbentuk itu bernama Iskandar (22) warga Kuala Merbau.
Diceritakan Pandra, sebenarnya mayat ini telah terlihat mengapung di dekat jaring ikan milik salah seorang nelayan bermarga Hutabarat, Kamis (8/1/2014). Oleh karena Hutabarat ragu, maka ia meninggalkannya pulang.
Keesokan harinya, Jumat (9/1/2015) sekitar pukul 11.00 WIB mayat tersebut kembali ditemukan di perairan lautan Desa Gayung Kiri, lalu Ia memberitahukan kepada Sekdes, Kapolsek Rangsang dan warga setempat untuk membawa mayat ketepi pantai.
"Dapat laporan itu, lalu kita koordinasikan dengan Kades Gayung Kiri untuk mengevakuasi. Kemudian memanggil pihak keluarga dan melalukan VER," ujar Pandra pula.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ketiga pelaut asal Meranti ini memulakan perlayaran ke Malaysia menggunakan kapal kayu Liza Jaya GT VI (45 ton, red) sejak, Senin (22/12/2014) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Lalu, sekitar pulul 10 pagi, Selasa (23/12/2014) Iskandar menghubungi pihak keluarganya di Kuala Merbau untuk mengabarkan bahwa mereka waktu itu akan segera memasuki alur kapal tangker (laut lepas yang menjadi jalur pelayaran kapal-kapal tangker, red).
Namun, setelah menghubungi pihak keluarga ketiga awak kapal itu tidak berhasil dihubungi hingga ditemukan salah seorang diantaranya sudah menjadi mayat.(zal)