PEKANBARU - Budaya dan lingkungan merupakan dia hal memiliki kaitan yang sangat erat. Saking kuatnya ikatan terkait hal itu, keduanya saling berkaitan untuk mendukung atau meniadakan sesuatu.

Hal itu dilontarkan Kunni Masrohanti Founder Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting, saat tampil sebagai narasumber dalam Diskusi Ramadan (Kurma) yang digelar di Sekretariat Walhi Riau, Kamis (24/3/2024) sore.

Kegiatan yang dipandu Dina Resmi Putri itu juga menghadirkan pembicara lainnya, yakni Ibnu Shem dari kalangan penggiat seni.

"Secara harus besarnya, seni adalah bagian dari budaya. Dalam hal ini, budaya dan lingkungan itu memiliki kaitan yang sangat erat. Baik dalam mendukung maupun meniadakan eksistensi sesuatu, " lontar Kunni.

Lebih lanjut, penggiat seni yang juga pernah aktif sebagai jurnalis ini mengambil contoh tentang budaya Lubuk Larangan yang banyak tersebar dalam kebiasaan masyarakat di Riau.

Kunni menekankan, budaya membuat Lubuk Larangan didasari niat baik, salah satunya menjaga kelestarian ikan pada sebuah komunitas masyarakat.

Namun fakta saat ini, budaya untuk membuat Lubuk Larangan itu tidak lagi rutin dan semarak seperti yang sudah-sudah. Kondisi ini tidak terlepas dari kondisi lingkungan hidup sekitarnya.

"Kalau dulu, masyarakat biasa memanen Lubuk Larangan sekali setahun. Tapi sekarang tidak bisa dipastikan seperti itu lagi. Karena kondisi lingkungannya sudah berbeda. Bisa jadi sungainya tak memiliki sumber air melimoah seperti dulu, karena lingkungan hutan di sekitarnya juga sudah berkurang. Banyak hal yang ikut mempengaruhi, " tuturnya.

Ternyata, kondisi ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Karena ada budaya dan adat masyarakat yang juga ikut terkikis seiring berubahnya lingkungan itu. Kunni kemudian mengambil contoh masyarakat yang biasa membuat perhelatan musik Calempong, sekarang juga sudah jarang. Berganti dengan musik lain dengan alasan praktis dan lain sebagainya.

"Ini menunjukkan berapa eratnya kaitan antara budaya dan lingkungan. Ini bp atit diperhatikan. Bila lingkungan terjaga dengan baik, budaya juga dapat dipertahankan, " ingatnya.

Seni, tambah Kunni, merupakan bagian dari budaya. Karena itu, banyak sekali kesenian yang tumbuh di tengah masyarakat juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan di sekiranya. Karena, menjaga kelestarian lingkungan hidup saat ini menjadi begitu penting. Karena dengan menjaga lingkungan juga berarti ikut melestarikan budaya dan seni yang telah tertanam dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu.

"Jangan lupa akar kehidupan, caranya salah satunya dengan memelihara seni sehingga bisa diwariskan kepada generasi penerus. Itu yang kami lakukan sebagain pegiat seni. Tentu saja kita masing-masing punya peranan yang berbeda dalam ikut menjaga lengkungan, " pungkasnya. ***