DUMAI, GORIAU.COM - Diduga limbah perusahaan pelat merah, PT Pertamina RU II Dumai cemari parit dilingkungan pemukiman masyarakat, Jalan Kusuma Kelurahan Jaya Mukti Kecamatan Dumai Timur, Rabu (14/8/13) membuat kondisi ribuan ikan mati mengapung dan menggegerkan masyarakat sekitar yang takut kondisi air sumurnya ikut tercemar limbah membahayakan tersebut.

Dari hasil pantauan dilapangan sejumlah pihak dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) yang dipimpin Pahlawani, terjun langsung dilokasi dimana ditemukannya ribuan ikan dan habitat air mengapung.

Ketua LSM Dumai Bersatu, Robinson Manulang, yang menyebutkan informasi kepada sejumlah instansi terkait saat ditemui GoRiau.com bahwa kejadian tersebut diketahui pagi sekitar pukul 06.30 WIB melihat kondisi habitat yang hidup di parit sudah banyak mati mengapung.

"Parahnya lagi, hewan belut saja yang susah mati ikut mengapung setelah adanya dugaan limbah bekas operasional perusahaan, Jam 6.30 saya lihat sudah banyak ikan mati di parit. Karena saya jaga toko disini. Setelah kita temukan banyak ikan dan belut mati langsung saya kumpulkan dan ambil sempel air." jelasnya.

Ditambahkan Robinson bawa sempel air yang diambil dibawa ke humas Pertamina."Kita sendiri terkejut melihat banyak ikan mati dan masyarakat disini bertanya-tanya dari sumber limbah ini. Kita juga di arahkan ke Kantor Lingkungan Hidup untuk masalah sempel dari Pertamina," ungkapnya.

Atas kejadian ini, kata Robinson, pihaknya sudah menyampaikan ke Kelurahan dan Kecamatan atas dugaan parit tercemar limbah bekas operasional perusahaan yang berdekatan dengan daerah sini. Melihat peristiawa banyaknya ikan mati, Robinso berjanji akan mengawal dengan tuntas masalah dan penyebab ikan mati tersebut. Karena, masyarakat yang tinggal di Jalan Kusuma merasa takut melihat kondisi kadar air sudah mengandung limbah membahayakan ini. Maka dari itu, masyarakat berharap masalah limbah ini bisa diketahui dari mana asal-usulnya.

Pihak KLH sudah mengetahui sempelnya diminta agar segera diumumkan ke masyarakat dan dari mana asal perusahaanya. Disamping itu, pihak KLH dan Pertamina yang berada sangat dekat dengan lokasi kejadian belum berani memberikan keterangan apapun terkait temuan tersebut. Namun, sejumlah sampel sudah diambil oleh pihak KLH guna mengetahui sumber kematian dari ribuan habitat laut tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat sekitar menyebutkan kejadian dugaan pencemaran limbah bekas operasional PT. Pertamina RU II Dumai juga sempat terjadi pada malam takbiran beberapa hari lalu tempatnya di Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur. Namun kejadian itu tidak membuat kondisi separah yang terjadi hari ini di Jalan Kusuma Kelurahan Jaya Mukti Kecamatan Dumai Timur.(egy)