PEKANBARU, GORIAU.COM - Kawanan perampok bersenjata api ternyata tidak harus mengenal mangsa di perkotaan, mereka juga beraksi di tengah hutan dengan menggasak beberapa komputer alat berat senilai puluhan juta rupiah.

Kepolisian Resor Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, masih memburu kawanan perampok bersenjata api itu. "Laporan kejadiannya masuk pada akhir pekan lalu dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di desa Teluk Kendai, Kecamatan Tambang, Kampar," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Selasa (1/7/2014) siang.Kronologi kejadian menurut pelapor sekaligus korban Musri (43), berawal ketika pada Kamis (26/6) sekitar pukul 02.00 WIB, dirinya bersama saksi, Paidi (32), tengah menrejakan pembersihan lahan milik Datuk Malano.Ketika itu, kata dia, tiba-tiba datang beberapa orang tak dikenal memasuki pondok yang menjadi penginapan mereka saat beristirahat.Pelaku yang jumlahnya lebih tiga orang itu kata saksi kemudian menutup mata dan mulutnya dan korban selaku operator alat berat."Ada beberapa jam, sampai kemudian kami berhasil melepaskan ikatan, kami lihat kondisi alat berat eskavator tidak lagi lengkap. Dua unit komputer digitalnya hilang an empat unit mesin pemotong kayu juga hilang," katanya.Beberapa hari kemudian, saksi dan korban kemudian mendatangi kantor polisi terdekat untuk memberikan laporan secara resmi.AKBP Guntur mengatakan, saat ini laporan telah diterima dan pelaku perampok bersenjata api itu akan diburu.Kasus kejahatan menggunakan senjata api di berbagai daerah kabupaten/kota di Provinsi Riau masih marak terjadi.Beberapa kriminolog memandang, tindak kejahatan itu karena masih beredar bebasnya senjata api, baik itu rakitan ataupun replika seperti air softgun.Hasil penelusuran mendapati, berbagai jenis pistol replika itu bahkan dijual secara bebas, hingga diiklankan di beberapa koran kriminal yang beredar di Riau dengan harga bervariasi. (fzr)