BENGKALIS, GORIAU.COM - Kasus penyertaan modal sebesar Rp300 miliar ke BUMD PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) memasuki babak baru. Berdasarkan hasil penyelidikan tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis, kuat dugaan dana penyertaan modal Rp300 miliar tidak hanya untuk membangun pembangkit listrik di Kecamatan Pinggir dan Bukitbatu, tetapi mengarah kepada praktik money laundry (pencucian uang).

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis melalui Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus Yanuar Reza, Rabu (8/10/2014), menjelaskan bahwa Kejari Bengkalis terus menelusuri aliran dana penyertaan modal yang bersumber dari APBD Bengkalis tahun 2012 tersebut. Bahkan Kejari berjanji dalam sepekan ke depan akan menetapkan tiga orang tersangka baru lagi.

Kemudian sambung Reza, beberapa hari lalu, seorang perempuan berinisial S asal Kota Bogor Jawa Barat ditangkap Polresta Bogor karena kasus penipuan. Lantas, perempuan berinisial S yang juga pengusaha itu diduga juga merupakan salah satu pegawai atau pimpinan di salah satu anak perusahaan PT BLJ. Kasus penipuan yang dilakukan S di Bogor, masih terus didalami, apakah ada terkait kasus penyertaan modal PT BLJ.

''Kita sudah melakukan pendalaman terhadap kasus penyertaan modal PT BLJ sebesar Rp300 miliar. Kuat dugaan dana tersebut tidak diperuntukan membangun jaringan kelistrikan, tetapi dialihkan ke sektor lain, melanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang penyertaan modal itu sendiri. Dugaan kita berdasarkan keterangan dari Pejabat Pengawas Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dana penyertaan modal mengarah ke money laundry atau pencucian uang,'' jelas Reza.

Praktik dugaan money laundry disimpulkan setelah berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi, termasuk jajaran komisaris, maupun dari pihak ketiga yang menjadi mitra kerjasama PT BLJ maupun Pemkab Bengkalis. Hal itu diperkuat dengan keterangan dari PPATK soal adanya dugaan penyimpangan serta penyalahgunaan wewenang oleh pengambil kebijakan di PT BLJ, termasuk direktur utama inisial YA yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Disinggung mengenai bakal adanya tersangka baru, Reza menegaskan bahwa setelah berdasarkan pemeriksaan dan penyidikan maupun pengembangan kasus, Kejari sudah memiliki tiga nama yang bakal ditetapkan sebagai tersangka. Rencananya dalams epekan kedepan ketiga tersangka baru tersebut akan diekspose ke publik.

''Tunggu saja soal penambahan tersangka baru, karena kemungkinan ada tiga nama yang akan diumumkan sebagai tersangka kepada publik. Saya belum bisa beberkan siapa saja keitga tersangka baru tersebut,'' papar Reza, ketika ditanya siapa saja ketiga orang calon tersangka baru tersebut.

Disinggung mengenai penangkapan wanita berinisial S oleh Polrestas Bogor, Reza membenarkannya. Bahkan 11 penyidik kejari Bengkalis sudah mendatangi Polresta Bogor, karena perempuan tersebut diduga memiliki hubungan kerja dengan PT BLJ. Dimana S diduga merupakan pimpinan dari anak perusahaan PT BLJ di Jakarta.

''Tersangka S ditangkap Polresta Bogor karena kasus penipuan. Perempuan tersebut merupakan pimpinan atau pegawai di salah satu anak perusahaan PT BLJ yang berdomisili di Kota Bogor,'' terang Reza.

Reza juga menambahkan bahwa Kejari Bengkalis sudah melakukan penyitaan sebanyak tiga unit mobil yang dipergunakan sebagai kendaraan operasional PT.BLJ. Ketiag mobil yang disita hari ini (kemarin,red) sudah sampai di Kota Bengkalis untuk dijadikan sebagai barang bukti.

''Ada tiga unit mobil yang dipergunakan sebagai kendaraan operasional PT BLJ di Jakarta dan Pekanbaru sudah kita sita untuk dijadikan sebagai barang bukti. Mobil tersebut kita bawa ke Bengkalis, hari ini akan sampai,'' tutup Reza.(jfk)