SELATPANJANG, GORIAU.COM - Keberadaan tanaman rawa Nipah di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai memberikan dampak yang positif bagi warga setempat. Dimana dari pohon nipah ini bisa diolah menjadi gula merah dan sirup.


Asisten lapangan PT First Flower di Kepulauan Meranti, Hamdan, ketika ditemui di Selatpanjang, Selasa (20/1/2015) mengaku telah melakukan pengkajian dan penelitian tentang produksi nipah. Saat ini dari 300 hektar lahan produksi yang mereka teliti, sudah menghasilkan banyak gula dan sagu.
"Nipah siap produksi saja ada sekitar 300 Ha. Dari sini kita telah menghasilkan banyak gula dan sirup," kata Hamdan.
Karena sudah menunjukkan hasil yang positif dari pengolahan nipah ini, Hamdan optimis Kabupaten Kepulauan Meranti kedepannya akan bisa menjadi produsen gula merah dan sirup nira nipah ini. Untuk saat ini saja mereka sudah mengantongi izin Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (IPHHBK) yaitu Nipah seluas 8000 Ha.
Kemudian ketika ditanya hasil dari satu tandan Nipah, kata Hamdan, untuk satu tandan nipah bisa menghasilkan 500ml hingga 1000ml (1 liter) nira. Satu tandan nipah ini pula bisa menghasilkan nira hingga 2-3 bulan.
"Setelah dipanaskan maka nira itu bisa disimpan dalam jangka waktu yang agak lama. Kalau nira yang baru diambil dari tandan, hanya tahan 3 jam, lebih dari itu akan basi," kata Hamdan pula.
"Kalau sudah banyak nira yang kita panaskan dan disimpan, baru akan kita olah secara besar-besaran, kita panaskan lagi. Dari situlah kita mendapatkan hasil sirup maupun gula," tambahnya lagi.(zal)