PEKANBARU, GORIAU.COM - Menurut saksi mata Fitri (18) dan Dedek (29), api pertama kali muncul dari kios baju yang berada di samping kanan tengah pasar Cikpuan Pekanbaru. Waktu itu mereka berdua mengira ada pemilik kios yang sedang membakar sampah.

"Saya sama adek mau beli baju lebaran. Saya tengok itu siapa yang bakar sampah kok besar sekali. Pas dilihat, rupanya api sampai ke atap. Saya teriak karena ngak ada yang tahu. Ada tukang becak sama ampera yang masih buka trus sol sepatu, mereka yang melihat keluar," sebut Fitri kepada GoRiau.com yang dibenarkan Dedek.

Saat itu, sambung Fitri, baru satu kios yang terbakar. Namun dalam waktu sekejab, api kemudian menyebar lantaran sebagian kios terbuat dari kayu. "Cepat bang kejadiannya. Sebentar aja api udah membesar. Waktu itu belum ada mobil pemadam kebakaran," kisahnya mengingat.

Menurutnya, api mulai berkobar sekitar pukul 19.30 WIB, Senin (6/7/2015) malam, saat mesjid baru menyelenggarakan ibadah sholat. "Toko sudah sepi semua pas kejadian bang. Cuma ada orang di depan. Kalau di dalam tidak ada orang lagi," katanya meyakinkan.

Pantauan di lokasi, api masih menyala, dan regu Damkar masih berupaya keras menjinakkan api supaya tidak merembes, dengan dibantu pemilik kios dan warga sekitar. Sementara yang lainnya, bahu membahu menyelamatkan barang-barang dagangan. Tampak jelas, seluruh kios rata dengan tanah, khususnya dari tengah hingga bagian belakang. (had)