PEKANBARU, GORIAU.COM - Menteri Kelauatan dan Perikanan Dr Sharif C Sutardjo, Kamis (9/10/2014) membuka Seminar Internasional dan Nasional Perikanan dan Kelautan ke-3, yang diselenggarakan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri. Hadir dalam seminar yang dihadiri 150 peserta dari 20 perguruan di Indonesia.

Tampil sebagai keynote speaker, Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan PDB dari sektor kelautan tahun 2013 menyentuh level 6,9 perse ini sebuah harapan di tengah kelambanan pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata hanya 5.7 persen. Selain itu, hasil sensus pertanian BPS 2013 membuktikan, pendapatan masyarakat dari sektor perikanan Rp 30 juta pertahun. Ini di atas rata-rata sektor pertanian lainnya yang hanya Rp 13 juta. "Jadi laut memang kawasan harapan negeri ini ke depan," katanya.

Ditambahkan, kajian KKP menyebutkan, jika pengelolaan laut Indonesia melalui konsep Blue Economy, akan bisa menghasilkan 3000 triliun setahun. Saya berharap Faperika Unri sebagai Center of Exsellent dapat melahirkan kajian untuk mendukung kebijakan blue economy (pengelolaan optimal tanpa menyisakan limbah).

Sebelumnya Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya mengatakan, sebagian besar wilayah Riau adalah lautan yang berpotensi perikanan. Karena itu dia berharap Menteri Kelautan dan Perikanan dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan perikanan dan kelautan Riau.

Sebab dengan potensi laut yang ada di Riau ini, bisa dijadikan andalan sektor pertumbuhan ekonomi alternatif di Riau, selain migas, sawit dan kehutanan.

Ini memerlukan kerja yang sungguh-sungguh. Untuk itu, katanya, Pemprov Riau memerlukan banyak masukan dari berbagai pihak, termasuk Faperika Unri. "Saya mengharapkan seminar ini dapat menghasilkan sesuatu yang bisa kita jadikan acuan akademik dalam rangka mengambil kebijakan pembangunan perikanan dan kelautan di Riau.

Sementara Rektor Universitas Riau Prof Dr Ir Aras Mulyadi MSc menyatakan Seminar Internasional dan Nasional Bidang Perikanan dan Kelautan ini, merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Tahun ini adalah kali yang ketiga. Seminar ditaja sempena HUT ke-50 Faperika Unri.

''Selama setengah abad ini, kita sudah berbuat banyak dalam pengembangan dunia perikanan dan kelautan, baik secara keilmuan maupun penyediaan sumberdaya manusia untuk mendukung pembangunan,'' katanya.

Lima Pakar Asing

Lima pakar asing tampil dalam seminar ini. Kelima pakar tersebut adalah Dr Ram C Bhujel (Asian Institute of Tecnologi, Thailand), Dr Carsten Thoms DAAD Longterm Lecture in Marine Science, Germany), Dr Nguyen Tanh Binh (Vietnam), Dr Dominik Kneer (AWI-Silt, Germany) dan Prof Dr Mohd Salleh Kamaruddin (UPM Malaysia). Pada Seminar yang akan dibuka Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi ini, juga akan tampil sebagai keynote speaker, Kadiskanlut Riau Ir Surya Maulana MM dan pakar dari KKP Pusat.

Menurut Ketua Panitia Dr Rahman Karnila SPi MSi, pada seminar ini akan dibahas pula 68 makalah oleh para pakar perikanan dan ilmu kelautan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Antara lain dari IPB, Unpad, Undip, UGM, Unsri, Unhas, Univ Mulawarman, dan Universitas Sam Ratulangi Manado. Sementara dari daerah lain adalah Asahan, Bengkalis, Bung Hatta dan Uniri sendiri.

Humas Panitia Ir Ridar Hendri. MKom menambahkan, selain makalah tertulis, juga akan ditampilkan presentasi poster penelitian perikanan dan ilmu kelautan, baik internasional maupun nasional. Sekitar 150 peserta sudah mendaftarkan diri mengikuti seminar tahunan ini.

Dekan Faperika Unri Prof Ir H Bustari Hasan MSc mengatakan, seminar ini bertujuan untuk saling bertukar informasi sekitar kajian penelitian perikanan dan ilmu kelautan terkini, di antara sesama ilmuwan di berbagai negara. Bagi dosen Faperika Unri sendiri, diharapkan akan dapat meningkatkan wawasan keilmuan perikanan dan kelautan terkini. (rls)