BENGKALIS, GORIAU.COM - Bupati H Herliyan Saleh memberikan perhatian serius atas keluhan sejumlah rekanan yang mengerjakan proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, menyusul kelangkaan sejumlah material bangunan, khususnya di Pulau Bengkalis.

Menanggapi kecemasan mitra kerja Pemkab Bengkalis itu, Herliyan mengatakan, sudah memintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengecek kebenaran informasi itu di lapangan.

''Saat ini staf Disperindag sudah turun ke lapangan. Mencari secara pasti dan detail apa penyebab sejumlah material bangunan, khususnya semen sebagaimana dikeluhkan sejumlah rekanan itu sejak beberapa hari lalu di pulau Bengkalis sulit didapat. Namun belum ada laporan resmi,'' jelas Herliyan sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, Sabtu (29/11/2014).

Ditambahkan Johan, kepada Disperindag, Bupati juga minta untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Seperti dengan aparat penegak hukum dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) guna menindaklanjuti hasil temuan di lapangan.

Terutama jika hasil temuan di lapangan menyimpulkan bahwa kelangkaan bukan karena faktor supply demand. Bukan disebabkan tingginya permintaan dan terbatasnya persediaan. Tetapi karena faktor lain yang disengaja.

''Cek sampai ke gudang penyimpangan. Kalau ada unsur kesengajaan seperti ingin memanfaatkan permintaan yang tinggi itu untuk mencari keuntungan yang lebih besar, rekomendasikan ke BPMP2T agar izin usahannya dibekukan atau cabut. Dan jangan lupa laporkan kepada aparat penegak hukum,'' tegas Herliyan seperti dikutip Johan.

Memang, sebagaimana dipublikasikan sejumlah media, beberapa rekanan yang mengerjakan proyek Pemkab Bengkalis di Pulau Bengkalis mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa hari lalu mereka kesulitan memperoleh material bangunan, terumata semen.

Akibatnya, keluh beberapa rekanan tersebut, pekerjaan proyek yang seharusnya sudah bisa dilakukan, terpaksa ditunda karena semen tidak tersedia.(jfk)