JAKARTA- Mahasiswa Riau yang berada di perantauan seperti di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogya dan kota-kota besar lainya di Indonesia, dianggap memiliki potensi yang luar biasa. Bahkan kelak merekalah yang akan meneruskan pembangunan di Provinsi Riau.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penghubung Riau, dalam sambutan acara buka puasa bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dengan mahasiswa dan masyarakat Riau se Jabodetabek, Minggu (19/06/2016) di hotel Kartika Chandra Jakarta.

"Pak gubernur, sebenarnya kita ini tidak kekurangan SDM, sebagai contoh mereka ini yang duduk dibelakang bapak, adalah para mahasiswa asal Riau yang sangat-sangat berpotensi, kita berharap jika lulus nanti pihak Pemprov Riau dalam hal ini pak Gubernur bisa mengakomodir mereka dalam rekrutmen PNS ataupun honorer di tiap-tiap kabupaten/kota," ucap Doni Aprialdi dihadapan Gubernur Riau dan seluruh tamu undangan.

Minimal kata dia, kalau memang tidak bisa diakomodir menjadi tenaga honor maupun PNS, setidaknya pihak Pemerintah Provinsi Riau, memfasilitasi para lulusan mahasiswa Riau untuk bisa diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Riau.

"Kita tidak minta sekarang pak gubernur, karena saat ini kan masih belajar di Kampus masing-masing, tapi setidaknya nanti kalau sudah lulus, ya tolong dibantu-bantu, karena mereka inilah nanti calon-calon penerus pembangunan di daerah," ujarnya.

Bukan hanya mahasiswa atau mahasiswi Riau di perantauan saja, namun kata Doni, lulusan terbaik di berbagai Universitas di Pekanbaru, dan kota-kota di Riau juga harus diberikan bimbingan dan fasilitas yang sama.

Menanggapi permintaan Doni tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berpendapat, bukan hanya tanggung jawab Pemprov saja, namun para Bupati/Walikota di Riau juga seharusnya mengakomodir hal itu.

"Iya kan di Kabupaten/Kota juga banyak Perusahaan-perusahaan besar, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membantu masyarakat khususnya para lulusan Universitas asal Riau yang harus diakomodir. Iya tentunya putra daerah harus turut andil, tidak bisa hanya jadi penonton saja," pungkas Gubri. (*/dnl)