RENGAT,GORIAU.COM - Sepertinya pemadaman listrik yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Rengat tak ada habisnya. Sehingga berbagai plesetan terhadap perusahaan plat merah itu bermunculan.

Ada yang menyebutkan bahwa PLN itu bukanlah Perusahaan Listrik Negara melainkan Perusahaan Lilin Negara. Plesetan itu muncul sebagai bentuk kekesalan masyarakat yang menjadi korban penyakit PLN ini. Bahkan, penyakit atau pemadaman bergilir ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

"Kita merasa bahwa PLN saat ini sudah seperti penjajah, semangkin hari kondisi listrik di Kabupaten Inhu kian parah. Bahkan, dalam satu hari pemadaman listrik bisa tiga hingga lima kali", ujar Ardi (33) salah seorang tokoh pemuda Pematang Reba kepada GoRiau.Com, Sabtu (25/4/2015).

Tidak itu saja sebutnya, jika sebelumnya durasi pemadaman listrik hanya satu sampai dua jam, saat ini mencapai tiga sampai lima jam. Hal ini tentunya sangat merugikan masyarakat, karena dengan kondisi PLN yang tidak menentu seperti saat ini, membuat barang elektronik masyarakat mudah rusak bahkan bisa terjadi kebakaran akibat konsleting arus pendek listrik.

"Jika masyarakat yang dirugikan PLN, kita tidak bisa berbuat dan menuntut apa-apa. Namun sebaliknya, jika kita selaku konsumen tidak membayar tagihan listrik, maka PLN langsung memberi tindakan dengan pemutusan amper meter (KWH) dan didenda. PLN ini hanya mau menang sendiri", pungkasnya kesal sembari menggerutu.

Lain hal yang diungkapkan Irsal (48). Dirinya menduga bahwa defisit daya yang dialami PLN saat ini bukan hanya karena ada mesin pembangkit yang rusak, melainkan karena banyaknya perusahaan swasta yang listriknya dipasok oleh PLN.

Harusnya sebut Irsal, sebelum pasokan listrik untuk masyarakat umum belum terpenuhi secara merata, PLN hendaknya tidak menjual daya kepada pihak perusahaan swasta. Karena, bagai manapun juga perusahaan tersebut harus memiliki listrik pribadi.

"Dengan demikian, kita minta pihak terkait dan institusi terkait untuk bisa mengevaluasi kinerja manageman PLN Area Rengat saat ini. Karena, pasca pergantian manager, PLN bukan tambah bagus, melainkan kian parah dan dinilai tidak mampu mengatasi kondisi listrik di Inhu", pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak PLN Area Rengat belum berhasil dikonfirmasi. Hanya saja, dari pesan singkat yang dikirimkan PLN kepada pelanggan, PLN mengakui bahwa saat ini ada tiga unit mesin pembangkit PLN yang mengalami kerusakan, dua diantaranya mesin pembangkit PLTMG Lirik.(jef)