RENGAT, GORIAU.COM - Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono, Rabu (16/4/2014) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indragiri Hulu. Kedatangan orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Riau ini, disambut langsung Bupati Inhu, H Yopi Arianto SE di halaman kantor Bupati Inhu, setelah turun dari helikopter yang membawanya.

Kedatangan Kapolda didampingi Irwasda Polda Riau, Kombes Hasan Amrozi, Karo Sarpras, Kombes Yohanes Wardoyo dan beberapa orang perwira menengah Polda lainnya.

Sebelum melakukan, perjalanan ke Rengat, sesuai dengan agenda kunker, Kapolda melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMAN 1 Rengat Barat. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke KPU Inhu dan disambut lima komisioner KPU Inhu.

Kapolda mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, KPU Inhu dan juga masyarakat Inhu yang telah melaksanakan pemlihan legislatif secara aman dan lancar, semoga kedepannya pun tidak akan lagi ada masalah yang dihadapi.

Kepada seluruh anggota Polri, Kapolda menghimbau agar selalu waspada dengan segala bentuk kecurangan yang bisa saja terjadi dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini, baik pada saat pencoblosan dan sebelumnya, maupun pasca pemilihan ini, karena memang peluang kecurangan tersebut pasti selalu ada.

''Seharusnya, dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres dan Pilkada sekalipun, idealnya minimal, dalam melakukan pengamanan, setiap TPS tersebut diisi oleh satu orang anggota Polri dan lebih baik lagi, jika satu TPS di jaga oleh 2 orang anggota Polri, tanpa memandang kepangkatan. Saat ini hal tersebut belum bisa terwujud, namun Polri akan terus berusaha maksimal untuk melakukan pengamanan yang terbaik,'' jelasnya.

Kapolda menegaskan, agar Polres dapat menentukan titik rawan, minimal desa rawan. Harus dilihat dimana potensi konflik, atau desa-desa yang dikuasai oleh satu atau dua partai. Karena memang kalau suatu desa, menjadi basis seseorang atau partai, maka tingkat kecurangan yang akan terjadi sangat tinggi.

Menurut pria yang baru 10 bulan menjabat di Riau ini, konsep ini perlu diterapkan dalam persiapan menghadapi Pilpres. Polri juga akan menggelar operasi terpusat dengan sandi Mantap Brata 2014.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono, meminta kepada seluruh jajarannya, untuk waspada terhadap potensi Karhutla tersebut dan juga sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan, jangan sampai terjadi Hot spot dan Karhutla.

Seluruh anggota kepolisian diminta untuk dapat melakukan pencegahan semaksimal mungkin terhadap Hot Spot dan Karhutla. Jika memang terjadi, segera lakukan koordinasi dengan camat dan aparat lainnya, jangan sampai menimbulkan masalah besar kembali seperti yang terjadi pada Februari dan Maret lalu. “bagi aparat yang tidak mau bekerja sama, apakah itu Polisi maupun aparat pemerintah lainnya seperti camat, maka jabatannya akan di copot dan itu sudah merupakan arahan langsung dari Presiden SBY, tegasnya.

Menurutnya, pada saat ini angin sudah mengarah ke Malaysia dan Singapura, sehingga, jika asap kembali timbul, maka masalah akan semakin rumit dan akan sangat merepotkan bagi pimpinan negara ini.

Diakui sendiri oleh Kapolda kepada jajarannya di gedung Sejuta Sungkai, dalam perjalanannya menuju Inhu dengan menggunakan Helikopter, masih terlihat banyak asap. “Bahkan asap tersebut membuat helikopter tersesat dan hampir turun di perkebunan sawit. Artinya jangan semua laporan menyatakan sudah aman, namun kenyataannya tidak, ungkapnya lagi.

Kapolda mengajak seluruh elemen untuk dapat bersama-sama bekerja secara ikhlas dan maskimal, sehingga kerja tersebut, betul-betul dapat meringankan beban dan pimpinan negara, yang sebelumnya sudah harus di repotkan pada peristiwa Februari dan Maret lalu, karena memang mereka masih banyak tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya. (wsr)