RENGAT, GORIAU.COM - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau melalui KSDA Wilayah I Rengat, bersama tim terpadu yang terdiri dari Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC), BKSDA Riau dan Manggala Agni, gelar operasi berantas pembalakan liar yang terjadi di areal hutan Swaka Marga Satwa (SM) Kerumutan. 

Hal itu dilakukan dengan cara menyisir lokasi yang diduga telah dirambah oleh pembalak liar. Tim yang turun kelokasi berhasil mengamankan puluhan kubik kayu olahan disejumlah titik, tepatnya di Desa Tambak, Desa Pulau Gajah dan Desa Kampung Pulau, Kecamatan Rengat.

"Pada operasi kali ini, Senin (6/10/2014), kita berhasil menyita 45 meter kubik kayu yang ditemukan disepanjang Batang Rengat dan di muara Sungai Bengkuang, Kecamatan Rengat. Namun pelakunya berhasil kabur", ujar Kepala Bidang (Kabid) KSDA Wilayah I Rengat, Johnny Lagawurin, kepada GoRiau.Com, Selasa (7/10/2014) di ruang kantornya.

“Pelaku berjumlah 4 orang, saat terpergok tim saat merakit kayu, pelaku langsung kabur dengan menggunakan pompong kearah hulu Sungai Indragiri. Walau sempat dikejar, mereka berhasil lolos, karena mesin pompong yang digunakan tim kalah tenaga dengan mesin pompong mereka", sebutnya. Johnny mengatakan, kayu yang ditemukan yaitu jenis Meranti dan Punak. Saat ditemukan tim, puluhan kubik kayu olahan itu telah dirakit (diikat) menjadi 57 ikat, bahkan ada yang telah dimasukan kesuangai untuk dikeluarkan melalui jalur air menuju sungai Indragiri. "29 ikat kayu ditemukan di Sungai Batang Rengat, sedangkan di muara Sungai Bengkuang ditemukan 28 ikat kayu",terangnya.

"Saat ini kayu-kayu itu telah dimusnahkan. Hingga hari ini, Selasa (7/10/2014), tim masih berada dilokasi untuk melakukan inventarisasi dan penyisiran areal yang diduga telah menjadi lokasi perambahan para penebang liar tersebut. Jika pelaku tertangkap, tidak ada ampun bagi mereka dan akan ditindak tegas secara hukum yang berlaku", tegas Johnny. (jef)