TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg makin parah terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sehingga membuat warga Inhil harus mencari sampai ke Kabupaten tetangga yaitu Indragiri Hulu (Inhu).

Seperti yang dikatakan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Yuliani yang tinggal di Kecamatan Kempas. Dimana menurutnya sudah seminggu ini gas 3 Kg tidak bisa didapatkan lagi di wilayah Kempas, apalagi 1 tabungnya harga gas 3 Kg dikatakan dia sudah mencapai Rp28 ribu.

''Jadi pas pagi-pagi suami minta sarapan, ya saya bilang gas udah gak ada lagi. Gimana mau bikin sarapan,'' kata Yuliani kepada GoRiau.com, Jumat (19/9/2014).

Karena hal itu, dikatakan Yuliani terpaksa dirinya meminta kepada sang suami untuk mencari gas di Inhu. ''Suami saya pergi ke Kuala Cenaku Inhu, karena tadi telpon teman masih ada di sana 5 tabung lagi,'' kata Yuliani menambahkan.

Meskipun ia tidak mengetahui penyebab pasti langkanya gas 3 Kg saat ini, namun ia meminta kepada pihak terkait seperti Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Karena sebagai IRT ia mengaku kesulitan untuk memasak sehari-hari.

''Semenjak gas 12 Kg naik, gas 3 Kg jadi langka di sini. Seharusnya pihak terkait melakukan pengecekan, bisa saja jangan-jangan terjadi penyuntikan besar-besaran dari gas 3 kg ke gas 12 kg,'' sebut Yuliani.

Sementara itu, Kepala Disperindag Inhil, Pahrolrozy saat dimintai keterangan mengatakan hingga saat ini tidak ada pengurangan kuota dari pihak Pertamina. ''Jatah kita masih seperti biasa, kenapa bisa langka,'' tanyanya keheranan.

Jika memang ada yang melakukan penyuntikan atau menimbun gas bersubsudi ini, dikatakan Pahrolrozy bahwa itu sudah diluar kuasa Disperindag.

''Jika menyuntik atau menimbun untuk kepentingan pribadi, itu sudah masuk ranah hukum. Kita minta pihak kepolisian lagi yang bertindak. Yang jelas kami akan kirimi surat kepada agen-agen menyangkut hal ini,'' tegas Pahrolrozy.(ayu)