PEKANBARU- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau meminta dan mengusulkan dana tambahan sebesar Rp20 milyar ke Provinsi Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga untuk persiapan kontingen Riau di PON XIX Jawa Barat 2016 mendatang. Dengan pengajuan dana tambahan tersebut totalnya menjadi Rp90 milyar dari anggaran yang disulkan sebelumnya sekitar Rp70 milyar, Senin (30/11/2015).

Usualan penambahan dana tersebut dibenarkan oleh Ketua KONI Riau Emrizal Pakis saat dijumpai GoRiau.com diruang kerjanya. "Usulan dana tambahan ini kita lakukan karena sebelumnya KONI Riau memprediksi hanya sekitar 150 atlet yang lolos ke PON XIX 2016 Jawa Barat . Namun pada kenyataanya yang lolos bertambah dua kali lipat yaitu sekitar 330 atlet yang lolosm," beber Emrizal, Selasa (01/12/2015) siang.

Usulan tambahan ini dilakukan menyusul bertambahnya beban biaya yang harus dikeluarkan KONI 2016 nanti. Dimana KONI Riau sebelumnya sudah mengusulkan anggaran Rp70 miliar di APBD 2016, sudah termasuk dengan biaya pembinaan khusus dan pemberangkatan sekitar 350 orang atlet.

"Kita awalnya sudah mengusulkan Rp70 miliar, itu termasuk estimasi biaya pembinaan khusus 150 atlet yang kita prediksi lolos PON. Tetapi atlet kita yang lolos PON itu di luar dugaan, jumlahnya dua kali lipat dari perkiraan. Makanya kita minta tambahan Rp20 miliar lagi sehingga mencapai total Rp90 milyar," tukasnya.

Menurut Emrizal, Riau dengan mengejutkan berhasil menyabet tiket lolos ke PON dengan jumlah yang lebih banyak saat pra PON berlangsung. "Ini di luar dugaan kita, sebelumnya kita prediksi hanya 150 atlet yang lolos, tapi faktanya luar biasa hingga mencapai 350 atlet. Oleh karena itu kita berharap usulan tambahan bisa diakomodir Pemprov Riau melalui Dispora ini. Karena memang dalam aturan baru sekarang, organisasi penerima hibah dari pemerintah mekanisme penyalurannya harus melalui SKPD terkait. Karena kita dibidang olahraga, koordinasinya tentu dengan Dispora," tambahnya.

Soal penambahan dana tersebut menurutnya juga sudah disampaikan ke Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman melalui asistenya. "Selain ke Dispora, kita juga sudah menyampaikan langsung ke pak Gubernur, mudah-mudahan saja mendapat respon. Sementara untuk ke DPRD Riau, kita serahkan sepenuhnya ke pihak Dispora, karena kita tidak bisa melangkahi kewenangan mereka," tutur Emrizal kepada GoRiau.com.

Jika usulan tambahan anggaran sekitar Rp20 miliar ini tidak diakomodir, pihaknya terpaksa melakukan rasionalisasi kegiatan di beberapa bidang KONI Riau."Kalau tak diakomodir kita akan cari jalan keluar lainnya, termasuk rasionalisasi, tapi kita tunggu saja, kalau dilihat dari jawaban sementara merek (Dispora_red) cukup merespon, hanya saja saat ini usulan kita tersebut harus dibahas terlebih dahulu dengan pihak DPRD Riau, yang menurut jadwalnya sedang berlangsung hari ini," tukasnya.

Dalam pertemuan dengan Dispora, Emrizal Pakis juga mengusulkan, agar bonus atlet yang berprestasi di PON XIX mendatang melalui pemerintah daerah bukan lagi ke KONI Riau. "Kita harapkan bonus atlet PON nanti disediakan dan diserahkan langsung oleh Pemerintah saja, saya berharap bulan September 2016, pihak Dispora sudah meng clearkannya, sehingga bonus atlet bisa diserahkan pada bulan Oktober atau Desember 2016," harapnya

Selain permintaan tambahan biaya, KONI juga memperkuat koordinasi pembinaan atlet, khususnya atlet KONI Riau yang masih terikat di PPLP dan PPLM binaan Dispora Riau.

"Jadi kita juga sepakat bagaimana pembinaan atlet Dispora ini seperti PPLP dan PPLM ini menjadi satu kesatuan dengan pembinaan di tingkat Pengprov. Mensinergikan pelatih dan atlet di Dispora dengan Pengprov juga," pungkasnya. ***