PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Kegiatan operasional perusahaan yang ramah lingkungan dan seimbang akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) melakukan sebuah studi penilaian HCV (High Conservation Value/ Kawasan Bernilai Tinggi) pada tingkat unit manajemen di bentang alam Semenanjung Kampar dan Kerumutan.

Studi tersebut dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Stakeholder Advisory Committee (SAC) yang meminta perusahaan untuk melakukan kajian HCV didasarkan pada konsep bentang alam di dalam areal dan mitranya. Melalui studi ini diharapkan dapat diperoleh arah pengelolaan menuju keseimbangan produksi, lingkungan, dan sosial dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Sustainability Coordinator PT. RAPP, Ikhsan, mengatakan sebelum studi dilakukan maka dilakukan konsultasi publik terlebih dahulu untuk mendapat arahan dan rekomendasi terhadap pengelolaan area yang dijalankan perusahaan, termasuk aspek sosial ekonomi, budaya dan lingkungan.

"Kajian ini akan dilakukan dalam waktu dekat, walaupun kami sudah pernah melakukan ini sebelumnya, namun ini akan kita lakukan kembali di 8 estate kita," kata Ikhsan, yang dihubungi Selasa (16/12) di Pangkalan Kerinci.

Ikhsan menambahkan pada unit tataran unit manajemen, kegiatan studi ini bertujuan untuk melakukan penilaian HCV di areal hutan tanaman di dalam ruang lingkup kerja sebagai evaluasi efektifitas penataan ruang dan menerbitkan rekomendasi pengelolaan untuk areal yang dipertahankan sebagai areal HCV dan areal untuk pengembangan hutan tanaman.

Dalam studi tersebut, akan dipertimbangkan beberapa hal seperti AMDAL, UKL-UPL dan kajian lingkungan dari setiap unit manajemen, kemudian peta rupa bumi Indonesia, sejumlah regulasi terkait ketentuan deliniasi makro-mikro, regulasi terkait ketentuan penataan ruang areal hutan tanaman dan hasil-hasil kajian studi HCV yang pernah dilakukan sebelumnya di areal lingkup studi.

"Jadi nanti studi ini akan melibatkan berbagai pihak seperti instansi pemerintah, perusahaan, tim penilai dari LSM, pihak universitas atau lembaga penelitian beserta masyarakat. Sehingga akan diketahui sejauh mana efektifitas penataan ruang areal kerja yang ada di sekitar operasional perusahaan," katanya.

Kajian kawasan bernilai tinggi di area konsesi PT. RAPP di Kabupaten Kuansing, Pelalawan dan Siak ini bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Riau (Unri).

Ketua Tim Kajian HCV dari LPPM IPB, Dr. Mahmud Tohari dalam konsultasi publik, Jumat (12/12), di Pekanbaru mengatakan dalam melakukan kajian ini pihaknya menggunakan konsep HCV atau NKT (Nilai Konservasi Tinggi) ditujukan untuk membantu pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam usaha peningkatan keberlanjutan lingkungan hidup dan sosial.

"Kajian ini melalui dua tahapan yakni identifikasi dan dilanjutkan dengan integrasi dalam pengelolaan yang dipantau untuk menjamin pemeliharaan dan peningkatan nilai-nilai tersebut," katanya.

Sementara itu, kajian HCV pada tataran unit manajemen ini dilaksanakan dari tanggal 1 November 2014 sampai dengan 31 Januari 2015. Sedangkan untuk kajian HCV di bentang alam Semenanjung Kampar dan Kerumutan berlangsung dari tanggal 1 November 2014 sampai Maret 2015. (rls)