BENGKALIS, GORIAU.COM - Hari jadi Kabupaten Bengkalis, Riau hingga saat ini masih membingungkan. Pasalnya perayaan yang selama ini dilaksanakan 31 Juli dinilai belum merupakan representatif lahirnya Kabupaten Bengkalis. Karena itu, DPRD Bengkalis akan mempertimbangkan revisi dengan tetap mengacu kepada Peraturan Daerah yang sudah ada.

Peringatan atau perayaan yang digelar setiap 31 Juli belum diketahui, apakah itu hari jadi Pulau Bengkalis, Kota Bengkalis, Kecamatan Bengkalis atau Kabupaten Bengkalis. Untuk itu perlu didudukkan soal hari jadi kabupaten tanpa merubah tanggal 31 Juli itu.

''Beberapa waktu lalu Pak Bupati pernah berbicara ke saya soal hari jadi Bengkalis untuk ditinjau ulang dari yang sudah ditetapkan selama ini. Untuk itu perlu kajian lebih dalam lagi dan kita akan mempertimbangkannya,'' ujar Ketua DPRD Bengkalis, Jamal Abdillah, Minggu (2/6/2013).

Pihaknya merespon apa yang disampaikan bupati itu tanpa merubah tanggal dan bulan hari jadi, tetapi status hari jadi yang perlu diperjelas. Tetapi persoalan ini tak bisa diputuskan sebelah pihak, harus melibatkan banyak elemen masyarakat, tidak hanya DPRD dan eksekutif, tapi semua komponen masyarakat.

''Soal status hari jadi Bengkalis kalau memang akan direvisi, tentu harus melibatkan pemuka masyarakat, pemuka adat dan agama, tokoh pemuda serta aspirasi dari organisasi kemasyarakatan yang ada. Saya secara pribadi mendukung agar hari jadi Bengkalis diubah menjadi hari jadi kabupaten, tidak seperti yang sudah-sudah, statusnya tidak jelas,'' papar Ketua DPRD.

Politisi PKS ini mengungkapkan bahwa perda tentang hari jadi yang sudah ada, soal tanggal dan bulan tidak perlu dibahas lagi. Perubahan status hari jadi menjadi hari jadi kabupaten bertujuan agar peringatan hari jadi dapat juga dirasakan masyarakat di seluruh kecamatan hingga desa-desa yang ada di negeri junjungan ini.

''Hal ini akan coba kita bahas bersama kawan-kawan di dewan. Bila memang ada kesepakatan merubah status hari jadi, tentu kita akan urung rembuk serta mendengarkan aspirasi dari kalangan masyarakat supaya tidak terjadi simpang siur dan mencapai kata mufakat,'' ujarnya mengakhiri. (jfk)