TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tidak bosan-bosannya memanggil pihak-pihak terkait untuk mengkonfirmasikan permasalahan krisis listrik akhir-akhir ini.

Seperti pada Selasa (7/4/2015) semalam, Komisi III DPRD Inhil kembali memanggil Manager PLN Rayon Tembilahan serta GM PLN Riau dan Kepulauan Riau untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Namun, RDP tersebut hanya dihadiri oleh perwakilan Asisten Manager Area Rengat, sehingga hal itu membuat Komisi III merasa tidak puas.

''Kita berharap yang hadir adalah GMnya, kalau bukan mereka, tidak bisa diambil keputusan dalam RDP ini,'' ujar Wakil Ketua Komisi III, Edi Sindrang.

Politisi Partai Golongan Karya ini menjelaskan, gara-gara masalah listrik ini, yang menjadi korban adalah Bupati Inhil, karena dikatakannya dimana-mana Bupati jadi dipersalahkan karena persoalan ini.

''Bapak mungkin tidak tahu, tapi di Facebook itu, Bupati jadi sasaran, kata masyarakat bagaimana mereka mau Magrib Mengaji, lampu padam terus, dulu 1 rumah 1 sarjana, sekarang 1 rumah 1 mesin ganset,'' jelas Edi Sindrang kepada perwakilan Asisten Manager Area Rengat.

Masyarakat dikatakan Edi, tidak mau tahu mesin rusak atau vendor yang tidak beres, yang jelas, dikatakannya yang diperlukan masyarakat adalah lampu tetap normal.

''Masyarakat sudah rutin melakukan pembayaran, PLN seharusnya memberikan hak mereka, yaitu dapat menikmati listrik, bukannya malah membiarkan kondisi ini berlarut-larut,'' tutup Edi Sindrang.(ayu)