BAGANSIAPIAPI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rohil dan Bank Riau Kepri (BRK) cabang Bagansiapiapsi dijadwalkan akan menggelar rapat dengar pendapat membahas penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Rohil kepada BRK. Informasi yang berkembang, Pemkab Rohil akan memberikan modal BRK sebesar 10 miliar.

Demikian disampaikan ketua Komisi A DPRD Rohil, Abu Khoiri kepada GoRiau.com di gedung DPRD. “Jadwalnya (dengar pendapat, red) besok (hari ini, red) rapat dengan Bank Riau Kepri. Ini menyangkut Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) penyertaan modal kepada Bank Riau Kepri yang akan menggelontorkan Pemkab Rohil, “ucap Abu Khoiri pada hari Kamis (28/4/2016)

Politisi PKB ini menyatakan, pentingnya rapat dengar pendapat untuk mengetahui sejauh mana persiapan BRK dalam mengelola uang Pemkab Rohil terhadap penyertaan modal tersebut. “Sepanjang untk memudahkan masyarakat dalam peningkatan ekonomi kerakyatan, saya kira DPRD Rohil setuju. Yang terpenting BRK harus menjelaskan kemana saja arah penyertaan modalitu diperuntukkan, “jelas Aboy.

Ditanya besaran ususalam penyertaan modal bagi BRK sebesar 10 miliar, dengan diplomatis Aboi menjawab menunggu hasil rapat dengar pendapat, “Usulankan boleh saha. Kita lihat hasil rapatnya seperti apa. Yang terpenting arah dan tujuan penyertaan modal usaha bagi BRK tepat sasaran untu memudahkan masyarakat mendapatkan pinjaman modal usaha di bank tersebut, “ujarnya.

Pimpinan Cabang (Pimcab) BRK BAGANSIAPIAPI Bahrun Amid saat dikonfirmasi mengaku belum mendpat informasi valid akan digelarnya rapat dengar pendapat dengan DPRD Rohil terkait penyertaan modal tersebut. “saya malah baru tau ada informasi ini. Coba nanti saya cari kepastiannya, “ujarnya.

Namun demikian, Bahrum menegaskan pihaknya siap kapanpun DPRD Rohil mengundang BRK untuk membahas Ranperda penyertaan modal tersebut. “siap. Kapan saja kita harus siap membahasnya bersama DPRD dan Pemkab Rohil. Tujuannya kan bagus supaya Bank Riau Kepri semakin menjadi bank yang sehat,”tegas Bahrun.

Disinggung mengenai usulan penyertaan modal sebesar 10 miliar, Bahrum belum mau buka-bukaan. “Belum etis idisebutkan sekarang. Rapat dengar pendapat saja belum dilakukan. Belum pantas rasanya menjelaskan hal itu. Yang pasti kitasudah siapkan materi dan segala sesuatunya jika DPRD Rohil mengundang kita untu membahas penyertaan modal itu, “tutup Bahrum Amin. (Adv/DPRD)