PEKANBARU, GORIAU.COM - Dinas Pendidikan harus tegas terhadap guru-guru yang enggan mengajar di pelosok. Baru satu dua tahun di sana, sudah minta pindah.

''Guru-guru yang seperti itu jangan ditolerir, Dinas Pendidikan harus tegas untuk menolaknya. Jika dikabulkan maka akan semakin minimlah guru di daerah pelosok,'' kata pengamat pendidikan Miko Lesmana dalam perbincangan dengan www.goriau.com, Jumat (1/1).

Peningkatan sarana pendidikan dan keberadaan tenaga pengajar di pelosok harus menjadi skala prioritas bagi Dinas Pendidikan. Saat ini, kata Miko, kekurangan tenaga guru di sekolah-sekolah pelosok masih menjadi kendala yang tidak mudah diatasi.

''Selama ini terkesan, perhatian pemerintah untuk peningkatan sarana pendidikan dan penambahan tenaga guru di sekolah pelosok masih jauh dari harapan, sehingga banyak masyarakat mengeluhkan ini,'' katanya.

Miko mengaku sering mendapatkan data tentang guru-guru yang telah diangkat jadi PNS kemudian ditempatkan di pelosok,merasa enggan untuk mengajar di sana. Biasanya satu atau dua tahun setelah dapat SK PNS, lalu minta pindah dengan berbagai alasan.

''Untuk yang seperti ini, saya meminta pada pihak Disdik se-Riau harus bersikap tegas. Jika ada guru-guru yang dapat SK penugasannya di daerah pelosok, tapi minta pindah, maka keinginan seperti jangan direstui. Sebab, akan dapat menjadikan daerah pelosok semakin tertinggal dari kemajuan,'' ungkapnya. (rdi)