SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Naiknya harga jual sawit Riau dalam satu bulan terakhir ternyata tidak dirasakan oleh seluruh petani di Riau. Buktinya, di Desa Laksamana, Kabupaten Siak, harga sawit rakyat non plasma hanya dibandrol Rp650 perkilogram. Dengan harga itu, petani pun rugi, pasallya, untuk pembelian pupuk dan biaya perawatan sudah sangat tinggi.

''Setelah lebaran lalu, harga sawit rakyat di sini hanya dihargai Rp500 perkilogram. Sekarang baru mulai naik menjadi Rp650 perkilo. Harga ini masih jauh dibawah harga sebelum lebaran yang berada diatas Rp1.000 perkilogram,'' ujar Dawam, warga Sungai Byam, Desa Laksamana, Kabupaten Siak kepada wartawan, Minggu (13/1/2013).

Menurutnya, dengan harga Rp650 perkilo tersebut jelas telah menyengsarakan rakyat karena hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan seperti untuk pembelian pupuk, obat-obatan dan biaya lainnya untuk perawatan.

''Bagaimana kami mau membiayai kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk membiayai pendidikan anak-anak. Kehidupan kami petani non plasma semakin sulit,'' jelasnya.

Hal senada juga diakui Kateno, warga RW 01, Desa Laksamana. Menurutnya, harga jual tandan buah segar (TBS) sawit yang hanya Rp650 perkilo telah menyebabkan warga Desa Laksamana enggan memelihara kebunnya karena biaya perawatan sudah tidak sesuai dengan hasil yang dperoleh.

''Untuk beli racun dan pupuk juga tak bisa, karena kami juga harus menutupi kebutuhan keluarga yang juga cukup besar,'' jelasnya. (adv)