PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Pembangunan jalan milik provinsi yang menghubungkan Dalu-dalu - Mahato, sepanjang 2 kilometer pada tahun 2015, dinilai sebagai bentuk penghinaan bagi rakyat. Dengan kekayaan alam Riau yang luar biasa dan andil Rokan Hulu sebagai daerah penopang ekonomi Riau, alokasi itu tak pantas dilakukan.

Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hulu, Kelmi Amri kepada GoRiau.com, Sabtu (14/2/2015) malam mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan perlakuan yang ditunjukkan Pemprov untuk rakyat Rohul.

''Jalan Dalu-dalu - Mahato itu masih perlu peningkatan sepanjang 20 km, kalau setiap tahun hanya dibangun 2 km, jelas itu akan memakan waktu lama. Berarti 10 tahun lagi baru jalan itu selesai,'' ujar Kelmi kesal.

Dijelaskannya, Pemprov Riau melalu Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga Provinsi Riau sudah memaparkan dii hadapan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Selasa (10/2/2015) tentang rencana pembangunan tersebut. Dari pemaparan itu, terlihat, tidak ada niat baik Pemprov Riau untuk menggesa pembangunan di Rohul.

''Kalau sistem pembangunannya seperti itu, jelas tidak akan bermanfaat. Kalaupun disambung setiap tahun, setiap tahun pula jalan yang sudah dibangun jadi rusak. Jadi tak akan ada selesainya,'' tambahnya.

Dijelaskan bahwa jalan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang mesti menjadi skala prioritas pembangunan. ''Sementara orang luar tahu kalau Riau ini termasuk daerah dengan APBD yang besar, tapi kenapa pembangunan tidak sebanding dengan yang diharapkan masyarakat. Tak kan habis uang Riau ini bila membangun ruas jalan yang saya jelaskan diatas karena biayanya hanya Rp 300 miliar sampai tuntas,'' jelasnya sambil mengatakan bahwa jalan itu sudah dirintis oleh gubernur lama bahkan sudah empat kali pergantian gubernur. (wa)