SIAKKECIL, GORIAU.COM - Memperingati hari jadi ke 31 Desa Tanjung Damai Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, seluruh warga tumpah ruah ldan arut dalam kegembiraan serta suka cita. Warga berkumpul bersama-sema dengan duduk di atas tikar bersama-sama untuk kenduri dilanjutkan menonton wayang semalam suntuk.

Syukuran desa yang diadakan rutin setiap memperingati hari jadi desa Tanjung Damai kali ini, juga dihadiri antara lain Bagus Santoso anggota DPRD Provinsi Riau, Afrizal Sekcam Siak Kecil, Kapolsek Agus Jiwandono, Sugiyanto Kades, Mbah Kasno, Ahmad Kholik sesepuh desa dan sejumlah Calon Legislatif (caleg) DPR RI dan DPRD Dapil Kabupaten Bengkalis.

Kades Sugiyanto dalam sambutannya mengajak warganya untuk selalu mensyukuri atas kedamaian dan kemajuan desa. Disamping itu Sugiyanto juga menghimbau warga untuk tetap menjaga kekompakan dan saling memberikan masukan demi majunya desa Tanjung Damai.

''Mohon masukan untuk majunya desa kita, dan mohon maaf jika saya secara pribadi dan keluarga belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal. Desa ini maju karena kegigihan kita bersama, kompaknya antara warga dan perangkat desa,'' ujar Sugiyanto.

Sementara itu Afrizal Sekcam Siak Kecil mengatakan dibandingkan desa lainnya di Kecamatan Siak Kecil, Desa Tanjung Damai memiliki kelebihan terutama dalam penataan infrastruktur desa. Afrizal menekankan pentingnya partisipasi semua pihak untuk membangun desa.

Lebih lanjut dikatakan Afrizal pemerintahan akan kuat jika antara eksekutif dan legislatif bermitra dan saling mendukung. Hal yang sama juga berlaku bagi desa dimana antara kepala desa dengan Badan Perwakilan Desa menghormati setiap hasil keputusan desa.

Hal senada lebih dipertegas Bagus Santoso anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Bengkalis, Dumai dan Meranti. Menurutnya, syukuran hari jadi desa Tanjung Damai ini contoh nyata kompaknya perangkat desa dan warganya sehingga kehidupan desa menjadi tenang penuh kedamaian.

''Desa ini sudah lebih mantap dalam bermitra dan kerjasama, antara pak Kades dengan BPD dan warga menyatu. Desa ini menjadi percontohan tidak hanya dalam kesepakatan desa, tetapi lebih dari itu sebagai gambaran bahwa untuk membangun daerah mutlak perlu bermitra antara semua pihak,'' kata Bagus Santoso.

Seusai kenduri makan bersama, perangkat desa dan warga menonton pertunjukan kesenian tradisional wayang kulit semalam suntuk. Yang menarik pertunjukan wayang tersebut menampilkan dua dalang sekaligus yaitu Ki Dalang Tungasir dan Ki Dalang Tubari. Warga terhibur sehingga bertahan sampai menjelang subuh. (rls)